Rabu, 10 April 2013

Aku menyesal


haloo... 
ini cerpen abal-abal saya, 
mau dibaca atau nggak terserah. 

malam kini datang,udara terasa sangat dingin karna memang cuaca lagi hujan. 
terlihat seorang gadis duduk di bangku taman tanpa memperdulikan air hujan yang kini telah membasahi tubuhnya. 
"Bisma,kamu jahat..:'( "ucap gadis itu dengan air mata yang terus mengalir di pipi chubynya,mungkin air matanya kini sudah bercampur dengan air hujan. 
"Madia maafin aku,aku nggak bermaksud nyakitin kamu,tadi itu aku cuma membantunyg meniup debu yang masuk ke dalam matanya,kamu salah paham,"ucap seorang laki-laki yang udah pasti bernama Bisma. 
"kamu jangan bohong,aku melihatnya sendiri tadi kamu menciumnya,:'("gadis ini masih tidak percaya dengan apa yang dikatakan Bisma.tau nama gadis tadi?ya namanya Madia. 
mereka adalah sepasang kekasih,sudah hampir 2 tahun mereka menjalaninya. 
"demi tuhan,aku nggak ciuman sama Ehi,aku hanya menolongnya saja"ucap Bisma menyakinkan. 
"kamu bohong Bisma,aku benci sama kamu."marah Madia kemudian berlari meninggalkan Bisma.
"aku ngga bohong,aku ngga mungkin nglakuin hal itu karna aku hanya mencintai dan menyayangimu Madia"lirih Bisma masih diam mematung melihat Madia yang semakin jauh berlari meninggalkannya.

____

kini malam tlah berlalu,digantikan indahnya pagi hari yang disambut oleh kicauan burung yang terdengar sangat merdu.
Madia masih enggan bangun dari tidurnya,karna memang dia semalaman menangis mengingat kejadian yang menyakitkan hatinya.
"adek kakak yang paling cantik,paling manis dan paling imut bangun donk,udah di tunggu sama Bisma tuh di depan."ucap kakak Madia yang bernama Rafael sambil menarik selimut tebal yang menyelimuti Madia tidur.
"kakak,aku ngga mau ketemu Bisma suruh dia pergi aja???"ucap Madia dengan mata yang masih terpejam.
"jangan gitu donk sayang,itu namanya ngga sopan?!"ucap Rafael.
namun Madia hanya menarik selimutnya kembali.
 "ya sudah kalo gitu kakak kluar dulu yah??mungkin kamu butuh waktu buat sendiri dulu,"Rafael tersenyum kemudian berjalan keluar kamar Madia.
sedangkan Madia dia malah menangis di balik selimutnya.
"aku masih belum bisa ketemu kamu Bisma,hati ini masih terlalu sakit."isak Madia.

___

"sorry Bis,Madia masih belum mau ketemu sama loe.mungkin dia masih butuh waktu."ucap Rafael sambil menepuk pelan pundak Bisma.
"iya,gue bisa ngerti.tapi sumpah Raf gue ngga nglakuin hal itu,Madia salah paham!!"Bisma menundukkan kepalanya.
"gue percaya kok sama loe"ucap Rafael diiringi senyumnya.
"ya udah gue pamit ya Raf,sampein maaf gue ke Madia"Bisma tersenyum kemudian berjalan meninggalkan rumah Madia dengan wajah di tekuk.
"sabar ya bro,"triak Rafael.

___

kini pikiran Bisma hanya tertuju pada Madia.dia masih berusaha agar dia bisa mengembalikkan kepercayaannya yang sudah tidak bisa dipercaya lagi sama Madia.
 "argh...gue kenapa bisa ngilangin kepercayaannya ke gue"Bisma agak frustasi sambil menjambak rambutnya.
kini Bisma melajukan motornya dengan kecepatan tinggi,dia sudah tidak memperdulikan lagi keselamatannya.

____

kini Madia tengah melamun membayangkan kejadian semalam yang membuatnya merasa hancur.
"aku sayang sama kamu,tapi kamu tega nglakuin hal itu di depanku."kini air matanya kembali membasahi kedua pipinya.
"Bisma kamu jahatt"triak Madia dengan air mata yang terus membasahi pipinya.
kini dia mengambil bingkai fotonya bersama Bisma yang terpajang rapi di meja sebelah ranjangnya.

PRAAAANGG....

kini bingkai yang dulunya indah terpajang dengan rapi,kini pecah berkeping-keping karna Madia membantingnya.
namun dia malah makin menangis sejadi-jadinya.
membayangkan hatinya yang hancur berkeping-keping seperti bingkai foto yang dia banting.
"aww..."rintihnya ketika tangannya berdarah terkena pecahan kaca.
dengan segera Madia menghisap darah di jarinya.
"kenapa perasaanku tiba-tiba tidak enak begini??"Madia nampak gelisah.
tiba-tiba terlintas bayangan Bisma dalam pikirannya.
"ya ampun Bisma,ada apa dengannya,kenapa aku mempunyai firasat buruk padanya??"kini air matanya smakin deras mengalir.
prasaan khawatir kini telah memenuhi hatinya.

____

Ciiitttttt...

Bisma menghentikan motornya mendadak,karna hampir saja dia menabrak seekor kucing.
mungkin karna pikirannya yang hanya tertuju pada Madia,dia tidak terlalu konsen mengendalikan motornya.
"ya ampun kucing,"kaget Bisma.
"huft...untung belum sampe ketabrak."Bisma bernafas lega sambil mengelus dadanya.
saat Bisma ingin kembali melajukan motornya,telihat dari samping sebuah truk yang melaju sangat cepat dan...

"aaaaaaa"triak Bisma sambil menutup wajahnya dengan kedua lengannya.

Braaakk...

Bisma dan motornya tertabrak truk dan terseret sejauh 2 meter.
memang tadi posisi Bisma di tengah perempatan jalan.
kini darah segar sudah memenuhi kepalanya,karna terbentur aspal.
orang-orang sudah banyak yang mengerumuninya.
"ada apa ya pak,kok pada rame gitu??"tanya seorang gadis pada salah satu orang yang juga ingin mengetahuinya.
"itu ada kecelakaan"
"oh,makasih ya pak"ucap gadis itu dengen seulas senyum.
pandangannya mulai tertuju pada motor yang sudah ringsek di pinggir jalan.
"loh,itu kan motornya Bisma,jangan-jangan"dengan cepat dia berlari mendekat ke kerumunan orang.
"permisi,permisi.."ucapnya menerobos banyak orang.
ketika dia sudah sampe di depan,matanya membulat melihat siapa yang ada di depannya.
"ya ampun Bisma,"kagetnya kemudian langsung meminta tolong pada orang-orang yang disitu untuk membantunya membawa Bisma ke rumah sakit terdekat.

____

"Madia,kamu ikut kakak sekarang!!"dengan cepat Rafael menarik tangan Madia.memang tadi Rafael sudah diberitau soal kejadian yang Bisma alami.
 "emang mau kemana sich kak???"tanya Madia bingung.
"ke rumah sakit,Bisma kecelakaan!!"dengan terburu-buru Rafael menyalakan mesin mobilnya dan menjalankannya ke rumah sakit.
sementara Madia tidak mampu berkata apa-apa lagi,dia hanya bisa menangis sekarang.

____

sejak tadi gadis ini mondar-mandir tak jelas di depan UGD.
"Echi gimana keadaan Bisma??"tanya Rafael setelah sampe di rumah sakit.
Madia hanya bisa terduduk lemas dilantai dan menangis.
ya,gadis tadi yang menolong Bisma itu Echi.
"gue ngga tau,dokter belum keluar dari tadi."jawab Echi.terlihat jelas kekhawatiran di wajahnya.
Echi melihat Madia terduduk lemas di lantai sambil menangis pun,berjalan menghampirinya.
"udah,loe yang tenang jangan gini,pasti Bisma ngga bakal kenapa-kenapa kok,"ucap echi menenangkan Madia kemudian memeluknya dari samping.
namun Madia justru mendorong tubuh Echi.
"gue benci sama loe"sentak Madia.
"soal kejadian kemaren gue minta maaf,tapi sumpah gue ngga ciuman sama Bisma,dia hanya niupin mata gue yang kena debu."jelas Echi.
"gue ngga mungkin nglakuin hal itu sama Bisma,karna Bisma hanya mencintai dan menyayangi loe,di hatinya cuma ada loe ngga akan ada yang lain selain loe,loe harus yakin dan percaya itu!!!"lanjut Echi.
Madia hanya terdiam meresapi semua kata-kata yang diucapkan Echi.
"benar,kamu harus percaya sama Bisma,dia sayang banget sama kamu,dia ngga mungkin nglakuin hal itu,kakak tau Bisma??"jelas Rafael kemudian memeluk Madia.
Madia hanya menangis dalam pelukan kakaknya.
"loe itu udah salah paham sama Bisma."Echi berjalan mendekati Madia kemudian menepuk pelan punggung Madia. 
"aku emang bodoh,ngga mau denger penjelasannya,aku minta maaf ????"isak Madia masih dalam pelukan sang kakak.
tak berapa lama dokter kluar dengan wajah menunduk dan keringat yang bercucuran di pelipisnya.
dengan segera mereka menemui dokter.
 "bagaimana keadaannya dok??"tanya Rafael waswas.
"maaf kami sudah berusaha tapi tuhan berkehendak lain,nyawanya tidak bisa kami tolong,kami mohon maaf sebesar-besarnya."ucap dokter menyesal.
"ngga mungkin,bilang kalo dokter becanda kan??"ucap Madia tidak percaya dengan air mata yang mengalir deras.
"adek,adek yang sabar ya,kamu harus ikhlasin Bisma."ucap Rafael menenangkan Madia.
Madia langsung berlari masuk ke dalam.dan mendapati Bisma sudah terbujur kaku diatas ranjang rumah sakit.
perlahan dia menghampirinya.
"Bisma ayo bangun,kamu ngga mungkin ninggalin aku kan???"tangis Madia sambil mengguncang-guncangkan tubuh Bisma yang udah tidak bernyawa lagi.
"Bisma maafin aku,aku udah salah paham sama kau,aku udah ngga percaya sama kamu,aku menyesal Bisma,maafin aku."ucap Madia sambil memeluk tubuh Bisma.

penyesalan emang datang belakangan bukan,
kalo datang duluan
namanya peringatan.

TAMAT

makasih yang udah mau baca,kasih sarannya yah???

1 komentar:

  1. Bagus ceritanya......sedih juga kak bisma.....terus aja bikin cerpennya.....

    BalasHapus