Selasa, 28 Mei 2013

kerlip bintang dilangit (cerpen)


Burung burung terbang pulang kesarang. Saatnya burung burung itu bertemu sang induk di sarang mereka yang nyaman di pohon. Tapi aku? Aku tidak seberuntung burung burung itu. Sebab tadi pagi bundaku meninggal dunia. Aku duduk di batu besar,memandang langit berwarna orange. Matahari jatuh perlahan lahan diujung terjauh cakrawala. Dimana bunda sekarang? Kemana bunda pergi? Bolehkah revana ikut bersama bunda? Saat sedang mengusap kedua mataku,tiba tiba terdengar hentakan kaki seseorang. Kupandang wajahnya lekat. Ternya kak rangga dan kak bisma lah yang menghampiriku. Mereka duduk di sisi sampingku,sedangkan aku duduk di tengah tengah mereka. Mereka memandangku dengan wajah tersenyum,seperti idak ada beban di wajah kedua kakakku ini.
''udah,kita iklasin bunda pergi,tak perlu kamu menangis lagi'' ucap kak bisma dengan sentuhannya dipipiku lembut. Terasa hangat di sentuhnya.
''iya,kamu harus ikhlas. Supaya bunda tenang disana. Lebih baik kita pulang'' ucap kak rangga seraya merangku pundakku dan mencium pipiku sekali. Sangat beruntung aku mempunyai dua kakak yang sangat sayang padaku.
''tapi revana gak bisa kak,revana masih merasa ada yang kurang. Revana masih belum percaya kalau bunda pergi. revana masih punya salah sama bunda,revana sering banget bikin bunda marah.apa bunda maafin revana? '' ucapku penuh dengan derai air mata. Sesekali kak rangga menghapus air mataku bergantian dengan penuh kasih sayang.
''bunda pasti maafin revana,bunda kan sayang revana,kakak,kak bisma dan ayah. lebih baik kita pulang,hari semakin larut'' ucap kak rangga seraya menarik lenganku untuk berdiri,lalu kulangkahkan kakiku dengan penuh rasa malas.
Sesampainya di rumah,langsung kulangkahkan kakiku menuju ruangan yang biasa aku tempati sendiri,dan selalu bunda menemaniku sebelum tidur. Sekarang tidak ada lagi bunda,bunda kenapa harus pergi? Aku terus menangis meratapi kepergian bunda sambil terus kupandangi foto bunda.
Sekarang mataku kering,tidak bisa lagi menangis. Kak bisma sekarang sedang menangis bersama kak rangga di ruang tamu dan ditemani keluarga besarku. Memang kak rangga dan kak bisma tidak menangis dihadapanku,mereka tidak mau terlihat sedih dihadapanku. Ayah juga menangis,nenek menangis,kakek menangis,semua menangis. Aku berdiri bingung,tidak tau apa yang harus aku lakukan. Aku ingin bertanya kepada kak bisma,kak rangga,ayah,tapi tampaknya mereka sedang berdoa untuk bunda. Kepada siapa aku dapat bertanya?
Aku pernah melihat seekor anak burung yang mati karena terjatuh dari sarangnya. Ikan peliharaankupun mati dan aku menguburkannya di kebun belakang. Waktu itu bunda mengatakan binatang binatang itu tidak akan hidup dan bergerak kembali. Kalau begitu,bunda tidak akan pernah berada disisiku lagi. Siapa yang akan menemaniku tidur?siapa yang akan menemaniku mengerjakan PR?
Tiba tiba kak bisma berdiri disebelahku,dan meraih bahuku.
''revana...sedang apa disini?''panggil kak bisma. Lalu ku letakan tanganku mendekat tangannya yang meraih bahuku.
''kak,sekarang bunda ada dimana? Terus bunda sedang apa ya?revana kangen bunda,revana kangen pelukan bunda,kecupan bunda.'' tanyaku seperti anak kecil.
''revana,tidak ada seorangpun yang tau apa yang terjadi saat setiap makhluk meninggal. Tubuh mereka tidak lagi bekerja. Jantung mereka berhenti berdetak. Mereka juga tidak bernapas dan tidak sadar lagi. Bunda meninggal dengan tenang,dan kakak percaya saat ini bunda berbahagia. kalo kamu kangen bunda,kamu bisa peluk kak bisma.'' terang kak bisma dengan suaranya yang khas. Aku sedikit tersenyum setelah mendengar ucapan kakaku yang satu ini.
''aku ingin bunda sehat sehat saja,kak'' kataku mulai merasa sedih.
''kakak,ayah,kak rangga,nenek,kakek dan yang lainnyapun begitu rev. Tapi apapun yang terjadi bunda tidak akan pernah kembali lagi. Yang bisa kita lakukan adalah mengenang semua kebaikan hati bunda. Mengenang kegembiraan yang diciptakan bunda di keluarga kita. Revana tentu tidak akan melupakan bunda,bukan?'' ucap kak bisma lagi. Aku hannya menggelengkan kepalaku pelan.
Langit semakin gelap. Matahari telah berhenti bersinar,tenggelam ke arah barat. Alu masih duduk di batu besar bersama kak bisma. Bulan mulai muncul dilangit. Bintang bintang bersinar terang.
''revana rindu bunda. dulu revana sering buat bunda marah, revana selalu mengabaikan bunda dan lebih mentingin urusan aku sendiri, reva punya banyak salah sama bunda. semuanya udah terlambat kak. bunda pergi begitu cepat.''
''kakak juga juga rindu. udah ah,kamu jangan terus nyalahin diri kamu sendiri, ini semua takdir dan takdir tidak dapat ditentang. bunda pasti maafin seeemua kesalahan kamu,kakk,dan kak rangga'' ucap kak bisma
''kak rangga juga rindu bunda,kita semua rindu bunda'' ucap kak rangga yang tiba tiba datang. Kak rangga dan kak bisma merangkulku penuh kehangatan seperti pelukan hangatnya bunda. tapi tetap saja aku kangen bunda.
''ingatlah,revana,kamu selalu dapat berbicara dengan bunda. kakak yakin bunda senang mendengar curahan hatimu padanya.''
tiba tiba kak rangga menunjuk langit yang terang oleh sinar bintang.
''lihat keatas,revana!'' kak bisma melanjutkan bercerita.
''menurut kepercayaan suku primitif zaman dulu,sinar bintang itu adalah robekan kecil di langit. Orang orang yang telah meninggal mengintip ke bawah. Menyorotkan cahaya seperti senter,mengatakn kepada orang orang yang dicintainya dibumi bahwa mereka baik baik saja diatas sana.'' jelas kak bisma panjang lebar.
''oh,seperti isyarat ya kak?''
''iya,isyarat rahasia yang sering kamu mainkan bersama temanmu dengan senter.'' ucap kak rangga tiba tibba.
''revana boleh membalas isyarat itu kak?''. Kak rangga hanya menganggukan kepalanya dengan senyum mengembang di pipi chubbynya.
''ambilah senter dan sorotkan cahayanya ke atas. Sampaikan tanda kepada bunda bahwa kamu ,kakak,kak bisma,dan ayah baik baik saja disini.''
malam semakin larut,bintang bintang semakin bersinar terang. Aku,kak bisma dan kak rangga duduk bertiga,memandang langit sambil menyorotkan senter keatas. Berkedip kedip. Tiga kali,itu artinya,aku cinta bunda. Aku tersenyum ketika air mata meleleh dipipiku.
Bintang,tetaplah bersinar,agar aku tau bunda baik baik saja diatas sana.
bunda, maafin semua salah revana. revana sayang bunda selamanya. meskipun bunda sudah pergi dan bahkan bunda tidak bisa mengingatku. tapi revana yang akan selalu mengingat bunda. revana akan selalu ingat nasehat bunda. i love you bunda. kita disini bangga dan sayang banget sama bunda. i love you.

-TAMAT-



Still love you(CERPEN)

Terlihat sekelompok anak muda yang sedang bercenkeraman ria,namun disisi lain terlihat seorang gadis cantik yang sedang berdiam diri sambil menopang dagunya menggunakan telapak tangan gadis yang berpawakan cantik nan imut. Entah apa yang sedang ia rasakan sekarang. Lalu tiba tiba ada yang mengagetkannya sehingga ia berhenti melamun dan menengok arah sura datang. 
“hei, kenapa gak gabung sama yang lainnya?” Tanya seorang pemuda yang terlihat chubby di pipinya. 
“ahh enggak,paling paling juga ngegosip. Itukan dosa.” Ucap gadis itu dengan senyum tipisnya namun sudah terlihat sangat manis dan menawan. 
“oh yasudah kalau gitu. Gimana kita ke kantin? Mau?” ucap cowok itu yang langsung berdiri dihadapan gadis itu dan menjulurkan tangannya kearahnya. 
“hmmm,boleh ayuk.” Ucap gadis itu dengan lembut sembari diiringi dengan senyum. 
Gadis yang berpawakan cantik,manis juga putih itu bernama lengkap ORVALA LETITIA MIONE yang berarti “Si mungil yang selalu membawa kebahagiaan yang sangat berharga” bagaimana namanya? Cantik bukan? Tentunya. Mereka berdua terus berjalan menelusuri lorong demi lorong dan melewati banyak siswa yang sedang berjalan ataupun bermain di area kelas demi kelas. Memang cukup jauh jarak dari kelas mereka menuju canteen , karena letak kelas mereka berada di lantai dua dan berada paling pojok. 
“ranggaaaaaaa awaaaasssss” teriak gadis itu yang biasa disapa orvala seraya mendorong lengan cowok itu yang bernama lengkap RANGGA DEWAMOELA SOEKARTA . 
“ada tikus tadi. Untung sekarang udah pergi” ucap orvala dengan tampang polosya. 
“yah kirain ada truk ata mobil gitu,eh ternyata tikus.” Ucap rangga seraya tertawa kecil. 
“mana ada truk di sekolah ? Aneh deh.” Balas orvala 
“Lagian kamu,ada tikus aja teriak. Kayak mau diapain aja deh.” Ucap rangga 
Merekapun kembali berjalan menuju canteen dan akhirnya sampai. Mereka langsung memesan 2 porsi nasi goreng seafood dan orange juice. Mereka menunggu sambil bercanda ria dan bercerita satu sama lain pengalaman mereka. Setelah menunggu sekitar 15 menit akhirnya pesanan mereka dantang. Dengan segera mereka lahap. Selesai makan mereka berdua kembali menuju kelas. Tiba tiba saja saat melewati koridor kelas XI IPA … 

BRUKKKK…..!!!! 

“Auwwww…..uhhh sakittt u,u” ucap seorang gadis,siapa lagi kalau bukan orvala. 
“sini aku bantuin berdiri. Kamu sih jalan gak liat liat,udah tau ada kulit pisang masih aja di terjang. Jadinya gini deh.” Ucap rangga sambil tertawa kecil namun di tahannya. 
“yeeee,akunya gak liat ranggaaa…lagian nih kulit pisang jalan gak liat liat,jadi aku deh jadi korbannya” ucap orvala pelan. 
“hahahahahaha…kasihan yaaa. Uhhhh sakiitt yaa?” ucap seorang wanita yang juga terlihat cantik dan tinggi sekali badannya. 
Orvala hanya diam tak menjawab ,dia pura pura tidak melihat wanita itu dan tidak mendengar ocehan wanita tadi. Lalu orvala menarik tangan rangga dan berjalan menuju kelasnya lagi. Terlihat wajah musam di muka orvala. Sedari tadi ia hanya mengerucutkan bibirnya beberapa centi dan melipat kedua tangannya. 
“yah kok kamunya ngambek sih?” ucap rangga seraya mencolek dagu orvala. 
“ahhh biarin. Aku sebel sama kakak kelas itu. Mentang mentang kita masih kelas X, bisa bisanya dia menghinaku! Sombong banget!” ucap orvala dengan nada meninggi. 
“udah udah sabar aja. Orang sabar disayang tuhan loh…”ucap rangga sembari memberikan senyum termanisnya dan pipinya itu mulai mengembang. 
Sampai pada akhirnya mereka sampai di kelas dan mereka duduk di bangkunya masing masing. Anak anak dikelas itu terdian semua saat terlihat seorang wanita paruh baya yang mengenakan kaca mata dan rambutnya keriting menjulang. Terlihat wajah wanita itu sangat garang. Guru itu mulai duduk di bangkunya dan menggebrak meja. Itulah kebiasaan guru itu. Selama pelajaran,tidak ada sepatah katapun yang keluar dari siswa siswa yang ada dikelas itu. Akhiranya setelah 2 jam pelajaran dan tidak bersuara sedikitpun,membuat siswa siswa terlihat jenuh. Saat guru KILLER itu beranjak melewati meja,tiba tiba….. 

KREEEKKKK……!!!! 

“hahahahahhahaha” tawa seluruh siswa dengan puasnya. 
“diam semua!!!! Emang ada apa kalian ketawa?!” Tanya guru itu. 
“wkwkwkwkwkwk” lagi lagi seluruh siswa tertawa.. 
“i..itu bu… r…r..rok ibu sobek.” Ucap salah satu siswa sambil menahan tawanya. 
“hah sobek?” ucap guru itu yang langsung melihat roknya,ternyata benar sobek. Lalu guru itupun berlari pelan,namun menurutnya cepat. Seluruh siswapun kembali tertawa kemudian berhamburan keluar ruangan untuk pulang. Rangga dan orvala keluar ruangan debgan berjalan bersama. Mereka pulang bersama seperti biasa menaiki mini BUS kota. Meskipun mereka berdua memang terlahir dari pengusaha yang sangat kaya raya,namu mereka hidup sedrhana layaknya orang biasa. Bahkan mereka tidak terlihat seperti orang kaya. 
“ranggaaa,itu bisnya udah datang. Ayuuukk naik.” Ucap orvala riang. Dengan segera mereka menaikin bus itu sampai di depan komplek perumahan yang memang hanya terdapat rumah rumah elit yang ada disitu dan kemudian berjalan. Rumah orvala dan rangga memang berdekatan,hanya sekitar 100 meter jaraknya. Mereka berjalan bersama dan sesekali mereka mengeluarkan canda mereka masing masing. Cukup jauh memang jarang depan komplek sampai dirumah mereka, sekitar 600 meter. Namun jarak seperti itu sudah dilaluii mereka sejak SD lalu, jadi tidak ada halangan untuk berjalan sejauh itu. 

*** 
Sesampainya dirumah orvala , ia menghempaskan tubuhnya di kasur yang memang di desain mewah dan interior yang ada di dalam rumahnya terlihat sangat elegant . saat orvala sedang memainkan I-Pad nya,tiba tiba ada yang mengetuk pintunya pelan. Orvalapun bangkit dari tempat tidurnya untuk membukakan pintunya. 
“ini non makan siangnya.” Ucap pembantunya yang khusus mempersiapkan segala ssesuatu untuk orvala. 
“makasih bi.” Ucap orvala,kemudian kembali menuju kasurnya dan kembali menatap layar I-pad nya. Lalu orvala memakan makanannya dan sesekali mengetik sesuatu di jejaring sosialnya. Kemudian ia membuka TWITTER dan menemukan status sahabatnya rangga. 
“@rangga_moela kepalaku pusing banget. Minum obattttt!!!” itu status yang baru saja rangga tulis 
“ @orvala_ pusing kenapa ngga? GWS deh J RT @rangga_moela kepalaku pusing banget. Minum obattttt!!!” mention orvala. 
“@rangga_moela hehehe gak papa,pusing biasa kok. Makasih doanya J RT @orvala_ pusing kenapa ngga? GWS deh J RT @rangga_moela kepalaku pusing banget. Minum obattttt!!!” balas rangga. Merekapun saling balas membalas. 

*** 
Rangga segera mematikan Laptop Aple,karena dia mulai pusing dikepalanya. Iapun memanggil mamanya untuk menanyakan keluhannya tentang sakit di kepalanya akhir akhir ini. 
“mah,kenapa kok akhir akhir ini rangga kepalanya sakit terus ya?” Tanya rangga pada mamanya. 
“coba besok kita periksa ke dokter sepulang kamu sekolah. Ntar langsung mama jemput.” Uccap mamanya lembut. 
“pulang dulu aja ya mah. Ntar orvala gimana? Kasihan gak ada temennya.” Ucap rangga memohon. 
“ gak bisa rangga,setelah itu mamah ada urusan di Singapore” ucap mamanya yang langsung beranjak dari kamar rangga. Rangga hanya memanyunkan bibirnya dan mencubit sendiri pipinya yang chubby itu. 
*** 
Pagi harinya rangga dan orvala bersiap siap berangkat ke sekolah dengan diantarkan supir mereka masing masing. Sesampainya disekolah mereka juga memasuki kelas mereka. 
“hei rangga! Udah sembuh?” Tanya orvala tiba tiba. 
“eh kmau. Udah kok,cumanmasih dikit pusing sih.” Ucap rangga sambil mengeluarkan senyum manisnya dan diiringi pipinya yang chubby. 
“udah ngerjain PR? Aku nyontek dong.” Uca orvala seraya mengeluarkan tampang polosnya. 
“udah dong,emang kamu yang sukanya nyontek sana sini.” Ejek rangga 
“yeee…tapi gini gini pinter.” Ucap orvala tertawa lepas. 
“hahahaha pinter ngibulinnnn :p wleee..” ejek rangga lagi,yang membuat orvala mengerucutkan bibirnya. 
“hehehe peace ah,jangan cemberut ddong J “ ucap rangga menghibur. 
Ranggapun langsung mengeluarkan PR yang semalaman ia kerjakan dan seperti biasa selalu dicontek orvala. Namun rangga selalu meminjamkannya karena orvala sahabat satu satunya. Rangga memang terkenal pintar di kelas X. namun tidak banyak teman laki laki maupun wanita yang mendekat dengannya karena mereka semua berfikir rangga adalah orang miskin yang mendapatkan beasiswa untuk masuk SMA ternama dan sangat ELIT. Meskipun seperti itu rangga hanya diam dan tidak pernah membalas ecean mereka semua. Hanya orvala lah yang setia bersamanya semenjak Play Group dan orang tua mereka juga teman bisnis. Tidak hanya sekali keluarga rangga ataupun orvala saling berkunjung. 
Setelah mengerjakan PR dari pekerjaan rangga,orvala segera memberikan buku rangga sebelum guru masuk ke kelas. 
5 menit kemudian bell berbunyi dengan begitu kencangnya. Seluruh siswa berhamburan masuk kedalam kelas dan duduk di bangku mereka masing masing. Selama pelajaran seperti biasa siswa siswa terdiam tanpa mengeluarkan sepatah katapun. 

*** 
Akhirnya bell yang ditunggu tunggu seluruh siswa telah berbunyi. Semua siswa mengemasi barang barang mereka. Rangga langsung menghampiri orvala yang sedang mengemasi buku buku ,dan langsung berdiri di depan orvala. 
“orvala…” panggill rangga 
“iya….” Balas orvala dengan senyum mengembang yang membuatnya sangat sangat terlihat cantik. 
“maaf ya aku tidak pulang bersamamu.” Ucap rangga dengan muka murung. 
“emang ada apa ngga?” uca[ orvala yang juga tampak murung. 
“aku harus kedokter bersama mamaku dan sekarang aku sudah di jemput.” Ucap rangga 
“yaudah gak papa. Semoga kamu baik baik aja ya J” ucap orvala lalu tersenyum. 
Rangga langsung keluar kelas kemudian masuk kedalam mobil sprt kepunyaan mamanya yang sangat terlihat mewah. Seluruh siswa tertuju pada mobil rangga. Mungkin mereka berfikir rangga adalah orang kaya,dan bersusaha mendekati rangga. Hahaha dasar remaja jaman sekarang memandang dari luarnya. Mama rangga langsung menjalankan mobilnya,di sepanjang sekolah seluruh siswa selalu memandang mobil rangga. 

*** 
Sekarang orvala sudah sampai di rumah kemudian tidur karena tubuhnya memang terasa sangat capek. Sebelum tidur orvala membuka account twitternya dan melihat mention dan direct massage lalu membalasnya. Setelah itu ia meng-sms rangga. “gimana hasilnya dari dikter? Sakit apa?” itulah pesan singkat yang ia tulis kemudian terlelap. 

*** 
Kini rangga sudah sampai dirumahnya dan melihat hasil Lab yang di berikan oleh dokter,karena mamanya belum sempat membuka hasilnya karena terburu buru menuju bandara. Rangga membuka hasil Lab nya dengan hati hati dan jantungnya berdegub sangat kencang. 



Rangga sangat kaget saat melihat apa yang baru saja ia baca. “leukemia (+)” rangga langsung menutup surat itu lalu ia masukan kembali pada amplop. Karena ia merasa HP nya bergetar,ia langsung melihat ke layar HP dan melihat SMS yang ternyata dari orvala. 
“gimana hasilnya dari dikter? Sakit apa?” sms orvala. Rangga Nampak ragu ragu untuk menjawabnya. “jawab,enggak. Jawab,engga. Jawab,enggak? Ahh lebih baik jujur,lagipula diakan juga sahabatku. Untuk apa aku tutup tupin semuanya.” Gumam rangga sendiri. 
“aku positif mengidap LEUKIMIA :’(“ balas rangga 
Karena orvala merasakan bunyi HP,ia dengan cepat bangun dari tidurnya dan kemudian membaca sms dari rangga. “aku positif mengidap LEUKIMIA :’(“ pesan singkat yang baru saja ia baca,membuatnya sangat terkejut dan hatinya sagat miris. 
“rangga, ka..kamu sakit LEUKIMIA? Separah itukan penyakitmu?” gumam orvala. Orvalapun membalas sms dari rangga “yang bener ngga? Aku gak nyangka. Kamu yang sabar aja ya. Aku akan dukung kamu terus sampai kamu sembuh nggak. Aku janji.” Pesan singkat orvala yang ia kirimkan pada rangga 
Rangga membaca sms dari orvala,kemudian ia tersenyum melihat balasannya. Ia pun kembali membalasnya “makasih ya orvala, kamu memang sahabat terbaiku. Tapi kalau penyakitku tidak bisa di sembuhkan? :’(“ pesan singkat dari rangga 
“kamu harus kuat,gak boleh nyerah ngga. Masih banyak kok yang peduli sama kamu dan bakal ngedukung kamu buat sembuh J aku juga bakal bantu cari info tentang LEUKIMIA J” SMS dari orvala. 
Rangga hanya bisa tersenyum melihat balasan orvala yang menyemangatinnya untuk sembuh. 
*** 
Pagi harinya orvala segera bersiap siap untuk sarapan pagi,di ruang makan sudah terlihat mama dan papahnya yang sudah duduk rapi. Di tengah tengah sarapan orvala bertanya pada mamanya tentang LEUKIMIA,dan kebetulan mamanya adalah seorang dokter spesialis dalam. 
“mah LEUKIMIA itu apa sih? Apakah sangat parah penyakit itu?” Tanya orvala 
“LEUKIMIA itu bisa disebut dengan Kanker darah. Leukimia itu jenis penyakit yang menyerang sel-sel darah putih yang di produksi oleh sum sum tulang. Sebenarnya leukemia itu biasanya sudah muncul sejak dini. Penyebab leukemia sebenarnya belum diketahui,hanya saja secara medis. Sudahlah lebih baik kamu ambil saja buku mama yang ada di rak buku,judulnya “LEUKIMIA” bisa kamu baca sendiri. Mama udah terlambat. Bye sayang. “ ucap mama orvala yang langsung meninggalkan rumah. Orvalapun mengambil buku yang dimaksud oleh mamanya,lalu ia simpan bukunya didalam tasknya kemudian orvala berangkat sekolah bersama supirnya. 
Sesampainya di sekolah orvala langsung menemui rangga. Terlihat rangga yang sedang di kerubungi cewek cewek centil. Tidak seperti biasanya rangga yang selalu di hina hina oleh cewek. Sepertinya terlihat di wajah rangga sangat terlihat risih pada cewek cewek yang kecentilan itu. 
Karena orvala terlanjur sebal sama cewek cewek itu,ia mengurungkan niatnya untuk menemui rangga. Dia langsung duduk di bangkunya tanpa sepengetahuan rangga. 
Akhirnya bell masukpun berbunyi,dan cewek cewek yang tadinya mengerubungi rangga berhamburan kembali ke bangkunya masing masing. Rangga yang melihat keberadaan orvala,ia langsung menghampirinya karena kebetulan guru nya tidak masuk. 
“orvala………” ucap rangga pelan,namun di hiraukan oleh orvala. “orvala….”panggil rangga sekali lagi, tetap saja di hiraukan oleh orvala. “kamu kenapa sih kok gitu sama aku? Emang aku salah apa sama kamu? Pa kamu udah gak mau temenan sama aku? Iya?oh mungkin gara gara aku penyakitan? Iya? Jawab orvala…”ucap rangga mulai sedikit tegas. Orvala langsung menengok kea rah rangga. 
“abisnya aku di cuekin sma kamu,kamunya malah sama cewek cewek aku kan cem….”ucap orvala terputus. 
“kamu cemburu? Iya? Ngaku hayo…” goda rangga 
“ahhh enggak,salah denger mungkin.”ucap orvala sedikit tersenyum. 
“maafin aku yaaa.”ucap rangga 
“iya” ucap orvala sembari menganggukan kepalanya pelan. 

*** 
Akhirnya bell pulang pun berbunyi. Semuany siswa mulai berhamburan keluar kelas. 
“kita ke taman yu…”ucap rangga. Orvala hanya mengikuti perintah rangga. 
Sesampainya di taman mereka duduk di bawah pohon yang terlihat sangat rindang dan suasananya sangat adem dan teduh. 
“aku fotoin kamu ya?” ucap rangga. Orvala langsung memasang wajah wajah yang sangat menggemaskan dan terlihat sangat cantik. Rangga hanya tersenyum melihat ekspresi orvala saat berpose. 
“sekarang gentian kamu yang aku fotoin” ucap orvala yang langsung memoto rangga dengan berbagai ekspresi yang membuat semua orang akan meleleh saat melihat rangga. Terlihat sangat ganteng dan juga manis. 
“sekarang kita foto berdua.” Ucap rangga sembari mendekap tubuh orvala ke dekapannya kemudia ia foto. Sangat lucu ekspresi mereka. 
Jepreeettt!!jepreeett!!jepreeeettt! 
“hahahaha kamu lucu banget! Hahahaha” tawa rangga menggelegar. 
“kamu juga,pipi kamu rasanya pingin aku gigit uhhhh gemesssss”ucap orvala serya mencubit pipi rangga gemas. 
“hahahahaha tapi lucuan kamu tau,coba liat yang ini. Kamu terlihat sangat aneh.hahahah”tawa rangga lagi. 
Orvala sedikit terharu saat melihat tawa rangga yang begitu manis, sangat tidak diinginkannya kehilangan seorang rangga. 
“semoga aku bisa liat senyum dan tawamu selamanya rangga. Aku taku kamu pergi,aku benar benar taku kehilanganmu. Aku gak sanggup hidup tanpa dirimu,tanpa senyummu,tanpa tawamu rangga. I love you.” Batin orvala seraya mendongakkan kepalanya agar air matanya tidak menetes kebawah. 
“orvala coba liat burung merpati ituuu…ituu tuh…”ucap rangga seraya menunjuk kearah 2 burung merpati yang berwarna putih bersih. 

“ah iya iya mana? Ah so sweet banget burungnya. Oh iya,katanya burung merpati itu setia loh..hehehe”jelas orvala kemudian tersenyum teduh kea rah rangga. 
“mata kamu kok merah? Kamu nagis?” ucap rangga. 
“ah engga,ta..tadi…cumannn..ke…kelilipan iya kelilipan. 
“ohhh….” Ucap rangga ber “oh” ria. 
Tiba tiba saja gerimis mengguyur ,dengan seketika rangga menarik orvala menuju sebuah gazebo yang memang sudah lama ada di taman itu. Mereka berdua masuk kedalam gazebo itu. Karena hujan sangat deras,mereka berdua berniatan untuk disitu sampai hujan reda. Beberapa saat bibir ovala mebiru,tubuhnya menggigil rangga yang melihat orvala, ia langsung melepaskan jake biru mudanya ke tubuh mungil orval. 
“udah mendingan?” ucap ranggaa seraya mendekap tubuh orvala. 
“iya udah kok. Kamu gak kedinginan? Aku takut kamu sakit ngga. Udah ini pake lagi aja. “ucap orvala 
“enggak kok,kamu aja kasihan kamunya kedinginan. Aku gak papa kok,gak usah terlalu perduliin aku.”ucap rangga lembut seraya mengelus puncak rambut orvala lembut. 
“makasih J” ucap orvala. 
Sudah menunggu selama 1 jam,hujan tidak juga reda. Mereka tetap berada di situ sampai hujan benar benar reda. 
“kok pusing ya?” ucap rangga 
“kamu sakit? Kamu bawa obat?”Tanya orvala. 
“enggak kok,pusing biasa. Memang akhir akhir ini aku sering gampang capek dan sering pusing. Kata dokter sih ini gejala dari penyakit leukimiaku.”jelas rangga. 
“beneran? Kamu pucet ngga…plisss aku mohon kamu jangan pingsang disini.ok “ucap orvala 
“hahaha ada ada aj deh kamu,mana mungkin aku pingsan. Orang aku baik baik aja cuman pusing.” Ucap rangga 
“yaudah pake nih jaketnya,nanti kamu tambah sakit.”ucap orvala seraya memasangkan jaketnya ke tubuh rangga. 
“makasih ya,kamu udah perhatian dan perduli sama aku. “ ucap rangga dan sekilas ia mencium kening orvala lembut,yang membuat orvala cengo. 
“ujannya udah reda nih. Yuk pulang.” Ucap orvala. 
Merekapun berjalan menuju jalan raya untuk menunggu bis kota yang membawanya pulang,karena sudah menunggu 30 menit bus tak kunjung datang,mereka berniat untuk naik TAXI. 

*** 
Sesampainya di rumah orvala langsung merebahkan tubuhnya ke kasurnya. Ia buka buku yang lumayan tebal yang berjudul “LEUKIMIA”. Dari halaman pertama ia lihat gambar orang yang sedang dirawat di rumah sakit menggunakan alat alat medis. Kemudian ia buka ke halam 5 yang disitu terdpatt pengertian Leukimia. 
“leukemia merupakan bagian dari penyakit kanker ,yang mana masyarakat umum menyebutnya KANKER DARAH. Leukimia adalah jenis penyakit yang menyerang sel darah putih yang diproduksi oleh sum sum tulang(Bone Marrow). Leukemia pada umumnya sudah muncul pada diri seseorang sejak usia dini,dimana sumsum tulang tanpa di ketahui dengan jelas penyebabnya telah memproduksi sel darah putih yang berkembang tidak normal. Seseorang yang mengidap LEUKIMIA akan menunjukan gejala gejala seperti mudah terkena penyakit infeksi,anemia,pucat,dan pendarahan. 
Leukemia akut ditandai dengan suati perjalanan penyakit yang sangat cepat,mematikan dan memburuk. Apabila hal ini tidak segera diobati,maka dapat menyebabkan kematian dalam hitungan minggu bahkan hari. 
“ya tuhan, apakah separah itu? Apakah rangga bisa hidup lebih lama? Aku takut kehilangan rangga.” Ucap orvela seraya meneteskan airmatanya. 
Penanganan kasus leukemia biasanya bisa dilakukan dengan cara chemoteraphy, transplantasi sumsum tulang,pemberian obat obatan tablet dan suntik,tranfusi sel darah merah. 
“ya tuhan , begitu menderitanya rangga? Rangga kamu harus kuat. Aku yakin kamu kuat ngga,aku yakin. Kamu orangnya gak gampang nyerah kok. Aku percaya sama kamu kalau kamu bisa jalanin semuanya. Pokoknya aku akan terus dukung kamu sampai sembuh,aku janji!” ucapnya sendiri. 
Selesai orvela membaca buku mamanya yang lumayan tebal, ia menelfon rangga untuk memberikan informasi. 

**via telp 
“hallo ngga lagi apa?”Tanya orvela. 
“lagi mainin laptop aja,kenapa telfon malem malem gini? Gak biasanya?”ucap rangga di seberang sana. 
“gak papa kok. Cuman mau ngasih tau aja. Ngga besok juga kamu jalanin chemoteraphy ya ngga. Aku mohon. Aku tau chemoteraphy itu sakit,tapi ini demi kesembuhanmu ngga. Aku mau kamu sembuh. Aku gak mau kehilangan kamu ngga. Hikss…hikss…”ucap orvala yang tiba tiba menangis tanpa disadarinya. 
“loh kok kamu jadi nangis? Diem ya… iya deh aku mau chemoteraphy demi kamu. Sesakit apapun itu aku akan jalanin hanya demi kamu.”ucap rangga di seberang sana. 
“makasih ya kamu mau apa yang aku minta. Aku cuman takut kamu pergi.” Ucap orvala. 
Setelah lama berbicara orvala menutup telfonnya kemudian tidur. 

*** 
Hari demi hari di lalui orvala bersma rangga. Rangga juga harus menjalankan chemoteraphy 2 kali dalam seminggu,dan orvala selalu menemani rangga. Orvala selalu melihat bagaimana rangga kesakitan saat menjalankan chemoteraphy. Selalu saja orvala menangis setiap kali menemani rangga chemoterphy,tapi ini semua hanya demi rangga sahabatnya. Sudah 1 bulan rangga menjalankan chemoteraphy dan megkonsumsi obat obatan yang diberikan dokter,namun jumlahnya tidak hanya satu tapi lebih dari tiga. Tapi orvala selalu mengingatkan rangga untuk selalu minum obatnya dengan teratur. Sekarang rangga juga lebih sering dirumah,sekolah saja dia sekarang sudah sering absen. Memang sekarang kondisi rangga lebih memburuk karena memang LEUKIMIA yang di derita rangga suda akut dan mencapai stadium akhir. Meskipun begitu rangga terus berjuang melawan penyakit yang ia derita. 
Pada suatu seketika rangga mengajak orvala menuju caffe yang biasa ia kunjungin. Orvala bersiap siap memakai gauan terindahnya hanya untuk bertemu dengan rangga. 
Sesampainya di caffe orvala mencari sosok rangga, hanya rangga yang ia focuskan. 
“hei rangga.. udah lama nunggu ya?”ucap orvala. 

“enggak kok barusan. Sini duduk” ucap rangga. Beberapa saat kemudian tiba tiba rangga menggenggam kedua telapak tangan orvala dan mengatakan sesuatu. 
“kalau boleh jujur, aku sayang kamu la, tapi ini lebih dari sekedar dari sahabat tapi hati la. Aku cinta kamu. Maukah kamu jadi pacarku ovala?” ucap rangga yang membuat orvala terdiam tanpa arti. 
“i..iya aku mau. Aku juga cinta kamu.” Ucap orvala diiringi senyum mengembang di bibirnya. 
“makasih J” ucap rangga kemudian tersenyum 
“rangga,rangga itu..ituu “ucap orvala sembari menunjuk hidung rangga lalu mengelapnya dengan tangan orvala,tanpa terlihat risih di wajah orvala,bahakan sangat tidak risih. “kamu mimisan ngga, ke toilet yuk aku anter.” Ucap orvala sembari menggandeng tangan rangga. Rangga hanya tersenyum sambih menutup hidungnya menggunakan tissue. Sesampainya di wastafle lumayan panjang yang berada di depan toilet orvela membantu membersihkan darah yang keluar dari hidung rangga. Memang pengorbanan cinta yang sangat tulus dari orvala untuk rangga. 
“udah bersih,mau pulang atau mau disini dulu?” ucap orvala lembut. 
“disini dulu aja,aku masih mau sama kamu berdua.”ucap rangga seraya menatap orvala teduh,sangat teduh. 
“tapi kamu gak papa kan? Enggak pusing?”ucap irvala yang terlihat sangat khawatir. 
‘aku gak papa kok,gak usah khawatir. Yuk.” Mereka kembali duduk di tempa duduk mereka yang tadi. Mereka saling bercengkrama dan bersenda gurau selayaknya sepasang kekasih. Tiba tiba suasanya hening sejenak,kemudian rangga mengatakan sesuatu. 
“orvala sayang, seumpama aku pergi ninggalin kamu. Kamu jangan nagisin kepergianku ya. Karena itu akan sia sia. Aku mau kamu tetep senyum biarpun aku gak ada lagi disampingmu. Aku mau kamu cari penggantiku yang lebih dari aku.”ucap rangga tiba tiba. 
“kamu ngomongnya kok gitu sih? Menurutku gak ada orang yang lebih baik darimu rangga. Cuman kamu yang terbaik untukku. Udah ah aku ngomongnya kok ngelantur gitu.” Ucap orvalasembari meraikan poni rangga. 

*** 
Keesokan harinya seperti biasa mereka bersekolah bareng dan pullang bersma. Namun sekarang tidak lagi naik bus melainkan TAXI. Seperti biasa hari ini rangga menjalankan chemoteraphy dan orvala bersedia untuk menemani rangga. 

*** 
RANGGA dan orvala memasuki ruangan chemoteraphy. Seperti biasa orvala menangis saat meihat rangga di chemoteraphy,terlihat sangat tersiksa di benak rangga. 
“rangga kamu harus kuat,demi aku rangga.”ucap orvala menyemangati. Rangga terus mengerang dan merasa sangat kesakitn. 
“rangga please kuat ngga aku mohon. Kamu kuat, demi aku ngga…hiks hiks…”tangis orvala. Akhirnya chemoteraphypun selesai,keringat ditubuh rangga bercucuran dimana mana,begitu juga orvala. 
“makasih sayang,udah selalu nyemangatin aku. Tapi jujur aku udah enggak kuat kayak gini lagi. Aku capek. “ucap rangga yang membuat orvala meneteskan air mata. 
“gak,kamu harus kuat,kamu udah janji sayang. Kamu oranganya gak gampang nyerah gitu aja. Kamu harus kuat…hiks…hikss…aku gak mau kamu sakit…aku mau kamu sembuh kayak dulu. Kalau kamu sembuh kita bisa main main kayak dulu lagi,aku janji bakal beliin kamu 10 boneka doraemon dan magnum kesukaanmu sayang. Kamu kuat yaa…”ucap orvala sambil dengan isak tangis. Rangga hanya terseyum kearah orvala. 

*** 
Pagi ini rangga bersiap siap berangkat sekolah meskipun kondisinya sangat tidak memungkinkan. Hanya ingin melihat orvala rangga rela apapun. 
Sesampainya sekolah rangga langsung menemui orvala yang sedang melamun. 
“hei,udah ngerjain PR belum?”Tanya rangga 
“ah ngagetin aja. Belum,hehehehe”ucap orvala cengengesan. 
“nih,cepetan kerjain keburu bell” ucap rangga sembari memberikan bukunya. 

*** 
Bel pulang sekolahpun sudah terdengar sangat kencang. Seperti biasa orvala pulang bersama rangga menggunakan taxi. Mereka akhirnya mendapatkan taxi lalu ia naikin. Ditengah tengah perjalanan tiba tiba wajah rangga berubah menjadi pucat,sontak orvala Nampak khawatir dan tiba tiba rangga mimisan. 
“ngga,kamu sakit?” Tanya irvala 
“pusing la,pusing banget. Aku mimisan lagi ya? Arghhhhh….” Ucap rangga kemudian pingsan. Orvalapun menyuruh supir taxi berbalik arah menuju rumah sakit ELISABETH. Orvala yang sedari tadi menopang tubuh rangga ia sangat terlihat sangat khawatir,samapi akhirnya rangga di bawa ke ruang UGD. Orang tua rangga,orang tua orvala,dan juga beberapa saudara rangga datang dirumah sakit. Mama rangga sedari tadi terus menangis akan hal yang menimpa anaknya itu. Setelah 2 jam rangga ditanganin oleh dokter,akhirnya dokter angkat bicara. 
“permisi, rang tua dari pasien?”ucap dokter itu. 
“iya..hiks…hiks…gimana keadaan anak saya dok? Dia baik baik aja kan?” ucap mamanya dengan isak tangis. 
“maaf bu,anak anda tidak bisa di selamatkan lagi. Sebelum ia menghembuskan nafas terakhirnya ia menitipkan surat untuk yang bernama ORVALA LETITIA MIONE” ucap dokter. 
“sa..saya orvala dok.hiks…hiks….” ucap orvala dengan isak tangis yang tidak bisa lagi ia tahan. 
Orvala mengambil posisi duduk di kursi kemudian membaca surat yang di berikan rangga untuknya. 

Dear my lovely ORVALA 
Hai cantik. Apa kabar? Semoga kamu baik ya disana. Aku disini juga baik kok. Jadi kamugak perlu nangis lagi yakamu kan udah janji gak bakal nangis,hapuslah air matamu orvala. Aku tidak mau melihatmu menangis. 
“engga ngga,aku gak bisa berhenti nangis. Hikss…hikss..” tangis orvala 
Meskipun sekarang aku tidak bisa tersenyum dihadapanmu,menyentuh wajahmu yang sangat sempurna,tapi disini aku akan selalu tersenyum melihatmu,dan aku akan selalu ada disisihmu austi. 
Aku sangat bahagia bisa menyayangimu orvala. Entah sampai kapan aku bisa bertahan menjaga seutuhnya kasih sayangku. Meskipun tak selamanya bersamamu,aku bahagia,meski aku tak sempurna seperti yang kamu minta. 
Manusia mempunyai keinginan yang tidak diketahui. Kita dipisahkan karena alas an duniawi. Namun jiwa kita tetap ada di tangan cinta kita,terus hidup meskipun kematian datang. Jangan menagis orvala. Orvala sayang,janganlah menangis cuman demi diriku dan berbahagialah kelak untuk masa depanmu yang lebih cerah. Kamu harus tetap kuat dan bertahan dengan perpisahan kita. 
Terimakasih atas semua cinta dan kasih sayang yang kamu berikan untukku. Terimakasih atas semangatmu untukku,yang membuatku terus bertahan meskipun ajal tetap menjem[utku. Terimakasih atas kesan kesan yang kamu berikan untukku. Maafin aku kalau aku selalu menyusahkanmu orvala. I LOVE YOU :* 
Orvala berlari menuju ruangan rangga,terlihat jasad rangga yang sudah terbujur kaku. Wajahnya terlihat sangat putih. Orvala memeluk tubuh rangga erat seakan tidak mau melepasnya. 
Ini lah kisah cinta ORVALA LETITIA MIONE dan RANGGA DEWAMOELA SOEKARTA J 

-THE END-