Rabu, 17 April 2013

Penyesalan di akhir


Wushhhh~ tiupan angin yangmenerpa daun daun yang berjatuhan dan mengurai rambut gadis cantik berpawakanoriental ini.  Di bawah pohon yangterlihat rindang ,terlihat seorang wanita yang tengah menangis. Matanya sembab,dan baju yang dedikit berantakan ditambah rambut yang acak acakan.
“hiks…hiks…salah aku apa bis?”tangis cewek ini bernama lengkap velveta naura yang biasa disapa velve ini.Velve terus menangis tersedudu sedu seakan akan hidupnya  sangat menderita . saatvelve sedang menangis, tiba tiba datang seorang cowok tampan dengan senyummengembang di bibirnya.
“nih…”ucap cowok itu serayamengulurkan sebuah sapu tangan yang munkin adalah miliknya. Velve mendongakanwajahnya ketika cowok itu datang dan memberikan sapu tangan. Terlihat senyumtipis di wajak velve dan kemudian velve berhambur ke pelukan laki laki itu.
“rang…hiks…hiks…aku pingin pindah dari sekolah ini,aku udah cukup sakit hati di perlakuin kaya gini rang.” Tangisvelve semakin menjadi jadi ketika berada dipelukan laki laki yang dipanggilrang, yang mempunyai nama lengkap Rangga dewamoela Soekarta. Rangga terusmemeluk velve erat dan semakin erat.
“vel, udah gak usah nangis lagi.Ada gue disini vel. Gue akan selalu ngejagain elo.”ucap rangga sembaari melepaspelukan velve dan menatapk wajah velve intens dan telunjuk tangannya menghapusair mata velve yang jatuh di pipi putihnya. Rangga hanya memberikan untaiansenyum, senyum tipis namun terlihat ketulusan di wajah rangga.
“tapi…aku udah gak tahan dengansikap bisma rang, aku udah gak tahan.” Lirih velve sembari berdiri dan berjalanmenuju kelas bersama rangga karena bel masuk telah berbunyi.
Velve dan rangga memang telahbersahabat sejak mereka kelas X, cuman rangga yang mau bergaul dengan velveyang notabenya anak orang tidak mampu dan masuk kesekolah favorite menggunakanbeasiswa. Banyak anak anak yang mencaci maki veleve, terutama Bisma Karisma,ketua tim basket disekolahnya. Orang tua Bisma adalah pemilik sekolahanfavorite ini.
Sampainya di kelas, velve dudukdi bangku sebelah rangga yang memang sejak awal velve sebangku dengan rangga.Ranggalah yang selalu ada disamping velve.
***
Jam pelajaran ke empat pun telahusai, dan siswa siswi mulai berhamburan keluar kelas karena memang waktunyauntuk pulang.
“brakssss…auwww bis, sakit.” Tibatiba bisma dan teman temannya menghadang velve yang sedang berjalan menujuruang guru,karena velve ingin memberikan buku tugas teman temannya. Bismamendorong tubuh velve hingga jatuh ke lantai. Velve hanya menahan air matanyayang berloma lomba ingin keluar.
“ sakit ya cewek kampung!!!hahahah rasain lo!!” ucap bisma ketus seraya menjambak rambut panjangvelve.
“arghhhh sa…sakit”lirih velvekesakitan karena bisma menjambak rambutnya dengan kuat. Velve kini  sudah tidak bisa menahan air matanya yangsedari tadi berlomba lomba ingin keluar.
“hiks…hiks…hiks… aku salah apasih sama kamu bis?” lirih velve yang menangis di lantai.
“lo mau tau salah lo apa? Lo mautau cewek kampung?? Salah lo itu banyak. Yang pertama! Elo udah sekolah disini,kedua! Elo udah ngotorin sekolahan ini dengan adanya cewek kampung,norak kayakelo! Dan ketiga! Gue muak liat muka kampungan elo!ngerti!!!” ucap bisma dengannada kasar, velve hanya bisa menangis diperlakukan seperti itu oleh bisma.
“hiks…hiks…ma…maafin aku bis.”Velve menangis sesenggukan sembari memeluk tas punggungnya yang sedari tadi iabawa. Velvepun menata buku yang jatuh berserakan.
“aku tau bis, disisi jahat kamuada sisi baiknya juga,entah apa itu. Aku yakin. aku bisa liat dari mata kamu.”Ucap velve dalam hati. Kini bisma dan teman temanya telah pergi meninggalkanvelve sendirian yang masuh membenarkan buku teman temannya itu.
***
Lo jahat banget sih sama velve?Dia itu cantik loh…” icap salah satu temannya yang bernama dicky.dicky mprasetya.
“what??? Cewek kampung kayak dialo bilang cantik? Mata lo katarak yee?” ucap bisma ketus seraya mengambil orange juice yang ada di meja depannya.
“tapi bener loh velve cantik. Lotuh bis yang katarak,hahahah” ucap salah satu temannya lagi bernama ilham,m.ilham fauzi effendi. Bisma hanya melirik kesal kearah teman temannya itu.Bismapun beranjak pergi dari caffe itu dan diikuti oleh teman temannya.
***
Velve bersandar di teras rumahnyayang terlihat kecil dan sumpek. Velve hanya memandangi bintang bintang yang bersinar cerah. Velve menangis, entah apa yang membuatnya menangis.
“emang aku salah apa sih samamereka? Aku memang miskin tapi aku juga manusia. Tapi kenapa semua orangmembenciku? Bisma, ya bisma orang yang aku suka sejak dari kelas X, tapi kenapabisma sangat benci terhadapku ya tuhan. Apa aku emang gak pantes hidup?” lirihgadis itu dan menghapus air matanya yang berjatuhan.  Karena merasa bosan, velve berjalan jalan ditaman dekat rumahnya sendiri di tengah kesunyian. Saat velve sedang memakan eskrim yang ia beli disitu ada seorang ibu ibu yang sedang menyebrang jalan dantidak mengetahui bahwa ada mobil yang melintas dengan cepat.
“awassssssss!!!” teriak velve sembari mendorong ibu itu kedepan sampai tersungkur ke tanah.
“auwww, makasih nak. Kalau tidakada kamu pasti ibu udah meninggal. Sekali lagi makasih ya.” Ucap ibu ibu itusumringah. Se[ertinya ibu itu menyukaimu.
“ sama sama bu, ada yang sakitbu? Saya bantu jalan. Ibu naik apa?” Tanya velve lembut sembari membantu ibuitu berdiri dan membawanya ke kursi taman.
“ibu gak papa. Ini ada sedikituang buat kamu” ucap ibu itu sambil menyodorkan lima lembar uang seratusribuan. Velve hanya tersenyum manis.
“gak usah bu, saya ikhlaskok.”ucap velve lembut .
“sekali lagi makasih ya nak.Rumah kamu dimana? Biar tante anter kerumah pake mobil tante.”ucap ibu itu.
“gak usah bu, rumah saya dekat kok dari sini. Saya permisi.” Ucap velve beranjak berdiri.
“bentar…bentar…besok kamu bisadating kerumah tante kan? Sekedar makan malem dan tante mau ngenalin kamudengan anak tante. Ini alamat rumah tante”ucap ibu itu sambil menyodorkan kartunama, yang disitu tertera alamat rumahnya.
“insaallah ya bu, tapi sayausahain dating. Permisi”
***
Kini bulan telah menhgilang daritempatnya dan digantikan matahari. Burung burung berkicau dengan merdunya, dandaun daun menari nari dihempas oleh similir angin pagi. Velve bersiap siapuntuk berangkat kesokalah hari ini. Velve juga tidak lupa mengemasi bukubukunya yang akan ia bawa ke sekolah. Velve berangkat sekolah menggunakansepeda biru muda kesayangannya yang dibelikan ayahnya saat ia berulang tahun 2tahun yang lalu. Velve mengayuh sepedanya dengan cepat dan bersemangat agarcepat sampai disekolahnya yang tak begitu jauh dari rumahnya. Sampainya disekolah velve memarkirkan sepedanya di bawah pohon rindang, namun tiba tiba iadihalangin oleh seorang lelaki tampan .
“cewek kamung! Minggir lo, guemau markirin motor baru gue!!” ucap laki laki itu ketus. Siapa lagi bukanbisma. Velve hanya menuruti perintah bisma dan memindahkan sepedanya/
“cepat bego!!” teriak bismaseraya mendorong punggung velve hingga velve ingin terjatuh. Velve hanyamenundukan kepalanya dan terus berjalan mencari tempat teduh untuk memarkirkansepedanya. Velve terlihat sangat murung hari ini. Velvepun mendapatkan tempatparker yang lumayan teduh, meskipun sedikit panas yang penting sepedanyaterparkir. Velvepun beranjak ke kelasnya sendirian.
brukkkkk!!
“auwwww!”rintih seorang cewekyang terjatuh didepan kelasnya karena ulah temannya.
“hahahaha sukurin lo! Salah siapajalan gak liat liat,dasar cewek bego!” ucap seorang cowok yang tak lain adalahbisma. Hati velve terasa sangat sakit saat bisma mencacinya dengan kata katayang memang tidak pantas diucapkan.
“bis! Maksud lo apaan sih!Beraninya sama cewek. Lo pikir di caci kayak gini gak sakit bis? Lo tu punyaprasaan gak sih? Dasar cowok songong,munafik,dan gak punya perasaan!!!” belaseorang laki laki, yap rangga sahabat velve. Hanya rangga yang berani terhadapbisma karena rangga juga  bagian darikeluarga bisma, ya rangga adalah kakak bisma. Namun bisma dan rangga tidaklahakrab layaknya adik dan kakak. Bisma sangat membenci rangga karena orang tuanyalebih sayang dan peduli terhadap rangga daripada dengan bisma yang selalu disiasiakan oleh keluarganya.
“ngapain lo ikut ikut? Dasar cowok manja!!!!!” ucap bisma ketus seraya beranjak duduk dibangkunya sedangkanrangga membantu velve berdiri.
“maafin bisma ya vel.”ucap ranggalembut.
“gak papa kok. Makasih”ucapvelve.
“yaudah aku kembali kekelas ya.Bye….” Ucap rangga dan meninggalkan velve sendirian.
Kini pelajaran jam pertama dankedua telah usai dan dilanjut pelajaran ketigadan keempat.
***
Bisma kini sedang mengerjakan tugas dari guru. Bisma memang anak yang pintar dan cerdas. Sebenarnya bisma memang tidah jahat, namun entah mengapa saat dia SMA tingkahnya menjadi nakal,dan urakan, namun bisma juga memiliki sisi baik. Bisma selalu menganggaphidupnya gak berguna.
“arghhhhh,,,,kenap perut guesakit lagi? Gak bawa obat lagi gue. Sial!” gumam bisma pelan seraya mencengkeram perut bagian atas kanan. Bisma sedari tadi hanya merintihkesakitan sambil mengerjakan tugasnya. Keringat dingin mulai bercucurn dan semakin lama ia meletakan bolfinnya dan berhenti mengerjakan tugas. Ia hanya menenggelamkan wajahnya di sisi meja untuk menghilangkan rasa sakitnya.
Tettttttt!!!!!!!tetttttt!!!!!!tettttt!!!!bel pulangpun telah berbunyi. Bisma segera merapikan buku bukunya dan cepatberlalu keluar kelas menuju motornya untuk sgera pulang. Velve yang melihatbisma keluar kelas dengan terburu buru sambil memengangi perutnya dan tidakmencaci nya kali ini hanya  melihatbingun dan aneh. Velvepun segera keluar kelasnya dan dia bertemu dengan rangga.
“eh rangga, bisma kok aneh ya barusan?” ucap velve sambil melihat kearh rangga.
“aneh gimana?” balas ranggabingung.
“ya aneh aja, masak tadi kayaknyadia buruburu banget pulangnya, dan anehnya dia gak ngecaci aku. Terus juga diakeluar sambil megang perutnya dan kelihatan keringetan gitu” jelas velve.
“hah? Yang bener vel? Kalo gituaku pulang dulu ya…byee!!!” ucap rangga dan bergegas pulang. Velve semakinbingung melihatnya.
***
Kini rangga telah sampai dirumahnya, dirumah mewahnya. Rangga berjalan cepat mencari adiknya yang taklain adalah bisma. Ranggapun berjalan naik ke kamar bisma yang terleta dilantaidua.
“bis!!! Lo gak papa kan?bis!!!”teriak rangga sambil menggedor pintu kamar bisma, terbesit kekhawatiran dibenak rangga saat velve bercerita tadi.
“apaan sih ngga!!! Gue gak papa,gak usah peduliin gue!!!” teriak bisma didalam kamarnya.
“gue kakak lo, gue peduli sama lobis! Lo beneran gak papa?”Tanya rangga yang masih khawatir.
“ahhhh bulshit lo! Kakak macemapa lo yang gak pernah peduli sama gue! Mama papa juga lebih manjain elo, dan gak ada yang peduli sama gue. guetau kenapa kalian semua gak suka sama gue, gara gar ague penyakitan kan?hahahaha” teriak bisma dan tertawa didalam kamarnya. Rangga hanya menghela nafas panjang dan mencoba memutar handle pintu bisma yang ternyata tidak terkunci.
“bis….ya ampun bis!” rangga kaget saat melihat bisma membuang semua obat obat bisma kelantai, rangga hanyamelihat sendu kearah adiknya yang sedang menekuk lututnya dan memandang kedepandengan tatapan kosong. Rangga membersihkan obat obat bisma yang berserakan dilantai dan memasukannya kedalam botol obat bisma.
“lo apa apaan sih? Lo gak tauobat ini mahal bis, dan lo buang gitu aja!” ucap rangga kesal.
“mahal ya? Yaudah gak usah beli lagi dan biarin gue mati!! Enak kan,jadi uangnya gak kebuang sia sia.” Ucap bisma ketus yang masih memandang luruskedepan.
“lo ngomong apaan sih bis. Udah ah capek gue berantem sama lo terus. Oh iya,entar malem ada dinner dan mamabakal ngenalin elo sama cewek dan gue gak tau siapa.” Ucap rangga berlalu dari kamar bisma dan menutup pelan kamar bisma.
***
Malampun tiba, kini velve tengah bersiap siap untuk datang kerumah ibu ibi yang tadi pagi ia tolong. Velve memakai dress selutut yang terlihat cukup sederhana dengan balutan make upnatural hanya dengan menggunakan lip gloss dan rambut yang digerai. Velvepun berangkat menggunakan angkutan umum.
Sampainya velve mendapatkanalamat itu, velve sangat kagum saat melihat rumah yang sangat besar dan mewah.Velvve terlihat ragu saat ingin memasukuki gerbang rumah mewah itu. Terlihat takut dan cemas menyelimuti wajah gadis cantik itu. dengan perlahan kakinyamemasuki gerbang rumah itu, dan memberanikan memencet bel rumah mewah itu.
Tingtong…..tingtong….tingtong….
Karena mendengar suara bel,seorang wanita paruh baya yang sedan membereskan meja makanpun beralih menujupintu dan membukakan siapa yang datang.
Cekleeekkkk!!!
“eh velve, yuk nak masuk. Kamucantik banget.” Ucap ibu itu yang bernama siska sambil menuntun velve ke meja makan.
“makasih bu, hehehe” ucap velve.
“jangan panggil bu, panggil ajatante siska” ucap bu siska.
“ohhh iya bu, eh tan…”
“kalo gitu kamu duduk sini duluya, biar tante panggil anak anak tante.” Ucap bu siska seraya pergi kekamaranak anaknya.
Tok…tok…tok…
“bis ke ruang makan sekarang.Cewek yang mau mama kenalin udah dating” ucap bu siska lembut.
“hufttt…. Iya mah.!” Dengusbisma. Bismapun beranjak dari kasurnya dan menuju ruang makan yang berada dilantai satu. Bu siskpun memanggil anaknya yang satu lagi.
Kini bu siska telah duduk di mejamakan bersama velve, dan menunggu anak laki lakinya.  Velve hanya diam dan jika bu sika bertanya iahanya menjawab seadanya. Kini suara hentakan terdengan ditangga, terlihat lakilaki tampan dengan balutan kaos berwarna hitam dan celana jeans. Velvepun mendongakan kepalanya dan melihat siapa laki laki itu bebarengan dengan lakilaki itu juga melihat kearah velve.
“bismaa???!!” ucap velve kagetsaat melihat siapa laki laki itu ysmg terlihat tampan dan sedikit pucatdiwajahnya. Velve hanya bisa menelan ludah saat mengetahui siapa laki laki itu.
“what elo cewek kampung!!??Ngapain elo kesini?” ucap bisma ketus.
“bism ini velve, yang mau mama kenalin sama kamu.” Ucap sang mama.
“hahhh? Ngenalin cewek kampungan dan miskin ini mah? Bisma gak mau. Cuihhhh amit amit!!!” ucap bisma kasar.  Tampak mata velve telah berkaca kaca saatmendengar ucapan bisma.
“dia cantik bisma… dia juga baik.Dia bisa jaga kamu kalo mama kerja.” Ucap mamanya
“tapi jangan sama cewek kampungan ini dong ma. Kayak gak ada cewek lain!” ucap bisma. Rangga yang baru saja turunjuga kaget melihat velve.
“bisma!!jaga mulut kamu. Mama mau kamu pacaran dengan velve dan secepatnya tunangan” ucap mamanya yang membuatbisma semakin kesal.
“hei cewek miskin! Pergi lo darirumah gue!!” bentak bisma. Velve terus menundukan kepalanya dan menangis.Rangga yang melihat velve menangis, rangga langsung memeluk velve dan mengeluspuncak rambut velve. Bisma hanya melihat ketus rangga dan velve yangberpelukan.
“dasar cewek murahan!” ucap bismakasar dan kembali kekamarnya tanpa menhiraukan mamanya yang meneriakinya. Bismamendengus kesal,sangat kesal.
Ranggapun mengantar velve pulang kerumahnya, karena tidak tega melihat velve menangis sesenggukan karena ulahadiknya itu. dan bu siska hanya bingung atas sikap anak anaknya itu, danmenghela nafas.
***
Kini matahari telah bersinar cerah hingga masuk kedalam kamar gadis cantik ini. Velve menggeliat saatmatahari menerpa wajahnya. Hari ini adalah hari minggu. Nesapun segera mandidan setalah ia mandi, velve pergi ke panti asuhan karena sudah 6 bulan ia tedakmenyambangi panti asuhan. Velve segera berangkat ke panti dengan membawamakanan seadanya yang ia beli di pasar. Sampainya dip anti velve masuk danmenyambut anak anak. Saat velve masuk ke panti itu ia melihat sesosok laki lakiyang sedang bermain gitar dan bernyanyi bersma anak anak. Velve hanya memincingkanmatanya agar jelas melihat siapa laki laki itu.
“sepertinya aku kenal laki laki itu.” guman velve sendiri. Tiba tiba ibu panti mengagetkan velve yang sedang bengong mengamati laki laki itu.
“eh velve, kamu ngapain bengong?”ucap ibu panti.
“eh ibu, gak papa kok bu. Eh cowok itu siapa bu? Kok baru tau saya bu.”Tanya velve semakin penasaran.
“oh itu nak bisma , dia hampersetiap hari kesini menghibur anak anak. Dia tampan ya vel.”ucap ibu panti.
“bisma bu, mangkanya kok saya kayak pernah liat gitu.heheheeh” ucap velve tersenyum.
“ternyata benar dugaanku bis,kamu cuman kasar diluar. Tapi kamu memang punya sisi baik bis. Aku salut samakamu” gumam velve dalam hati dan memandang bisma,laki laki yang setiap harinyangebully velve. Velvepun menaruh makanan yang ia bawa dan kemudian ia mengajakanak anak bermain.
“kak velve datang….”ucap salahsatu anak menghampiri anak anak yang sedang bernyanyi bersama bisma.
“velve?? Gue harus pergi darisini sebelum dia tau gue disini” gumam bisma dan mengemasi gitarnya danmengmbil jaketnya. Namun saat ia berjalan keluar velve melihatnya.
“bisma…mau kemana?” ucap velve sumringah.
“pulang! Minggir cewek kampung!”ucap bisma masih aja ketus. Namun ada salah satu anak yang menahan bisma agartidak pulang.
“kak bisma jangan pulang dulu,kan masih bentar mainnya. Kita mai baren sama kak velve juga kak. Mau kan? “ucap anak kecil itu penuh haram. Bisma hanya menganggukan kepalanya karenatidak tega terhadap anak itu. kini velve,bisma dan anak anak panti main bersamadi belakan panti. Tidak ada obrolan antara bisma dan velve. Mereka hanyaberbicara terhadap anak anak.
“bis, udah sejak kapan kamukesini” ucap velve mulai membuka pembicaraan.
“kepo lo!” ucap bisma yang masihketus.
“kak bisma,kak velve main kejalkejalan yuk…” ucap salah satu anak sambil menarik tangan velve dan bisma.
Hosh…hosh…hosh… kini bisma mulai kelelahn mengejar anak anak yang larinya memang sangat kencang disbandingdirinya. Bisma menekuk lututnya dan mengatur nafasnya agar kembali stabil
“kak bism!! Kejall dinoo kakkk”ucap dino dari kejauhan. Bismapun kembali berlari mengejar dino dan anak anaklainnya.
“arghhh….perut gue sakittt bangettt!!” erang bisma sambil mencengkeram perut bagian kanan atas. Bismamerasakan tubuhnya dingin padahal sudah memakai jacket dan merasa sangatpusing. Tiba tiba keluar darah dari hidung bisma. Velve yang melihat bismamelongo dan kaget saat bisma mimisan.
“bis!! Kamu kenapa? Duduk duluaja.” Ucap velve lembut. Velve tidak pernahmenyimpan dendam dengan bisma meskipun ia sering dicaci oleh bisma.
“gue…gue gak papa.”ucap bisma lemah. Velve bingun apa yang harus ia perbuat. Velve hanya membersihkan darah dihidung bisma dengan tulus.
“lo gak dendam sama gue?” ucapbisma tiba tiba.
“aku enggak pernah dendam sama sekali sama kamu bis, aku terima aja hidupku. Aku emang pantes di bully karenaaku miskin dan cuman bikin orang susuah” lirih velve sembari menundukankepalanya. bismapun beranjak pergi ke kamar mandi.
***
“Ya tuhan, dosakah aku telah jahat dengan gadis polos itu? aku gak bermaksud jahat ya tuhan. Aku hanyameluapkan emosiku. Aku gak suka kalo velve dekat dengan rangga,kenapa selalurangga yang dicintai bukan aku? Aku benci sama hidupku tuhan, aku gak pernahyang namanya dicintai ,dicintai seorang mama dan papa.” Gumam bisma pelandidepan kaca sambil membersihkan darah yang keluar dari hidungnya. Wajah bismaterlihat sangat pucat saat dilihat dari kaca.
“Lagian kenapa gue musti punyapenyakit ini? Gue benci!!” bisma menendang ong sampah yang ada didalamm kamarmandi saking kesalnya. Bisma merintih kesakitan di perutnya, lagi lagi perunyasangat nyeri.
“arghhhh….sakit bangettttt!!!”kini bisma telah tersungkur dibawah sambil mencengkeram perutnya yang terasasangat nyeri. Bisma segera mengambil obat yang selalu ia bawa kemanapun.Bismapun meminum dua butir obat.
“arggghhhhhh!!!pranggggg….” bismamembuang botol obatnya kelantai hingga pecah, bisma sangat frustasi akanhidupnya.

***
Praaaanggggg……. Saat velve danibu  panti mendengar sesuatu yang arahnyaada di kamar mandi merekapun langsung berlari le arah kamar mandi .
“bisma!!! Kamu kenapa sih bis??” ucap velve mulai berkaca kaca. Velve memelukerat tubuh bisma yang terkulai lemah di lantai. Bisma menngis saat velvememeluknya, terbesit penyesalan dibenak bisma saat ia menyiksa velve danmencacinya.
“bis, jujur sama aku bis. Kamukenapa? Hikss…hikss…” kini velve sudah mulai menangis karena kondisi bisma.Bisma hanya diam tanpa mengatakan sesuatu dan hanya menagis dipelukan velve.Velve mengelus pundak bisma lembut untuk menenangkan bisma.
“ma…maafin gue vel. Gue cuman irisama kakak gue…hiksss….hiksss”ucap bisma yang kembali menangis. Bisma melepaspelukan velve, bisma merintih kesakitan pada kepalanya ia merasa sangat pusingdan tiba tiba bisma pingsan di dekapan velve.
“bis…bisma!!!bisma!! bu…bismabu..bantu bisma ke kamar.” Ucap velve mulai khawatir, lalu ibu panti dan velvemembantu bisma ke kamar. Velvepun menelfon rang ga kakak bisma.
“ngga,rangga…hikss…hikss….bis…bisssma pingsan dip anti asuhan kasih bunda” ucap velvesesenggukan. Rangga yang mendengarnya sanga kaget,adiknya sekarang pingsan.
“tunggu ya, aku segerakesana”ucap rangga langsung menutup telfon.

***
Kini bisma telah di bawa ke Rumahsakit , terlihat kekhawatiran diwajah rangga dan velve yang sedari tadi menunggubisma diluar.  Ranggapun menelfon orangtuanya yang masih berada di luar kota.
“mah, bisma masuk rumah sakit. Mamasama papa cepet pulang.” Ucap rangga dengan wajah khawatir.
“mama sama pap gak bisa pulangsekarng. Papa sama mama masih ada rapat nanti sore dan besok. Kamu jaga bismasendiri.”ucap mamanya.
“mah plisss, bisma butuh mamasama papa. Bisma dari dulu cuman ngeharepin mama sama papa ada di sampingnya. Mahplisss pulang mah. Kasihan bisma” ucap rangga yang mulai berkaca kaca.
“ gak bisa rangga, mungkin mamapulang 2 hari lagi, kamu rawat bisma sendiri dulu” ucap mamanya.
“mah, plissss bisma butuh mamapapa, itu keinginginan bisma yang terakhir kali. Tadi rangga baca buku kecil dikamarnya. Bisma pingin mama sama papa ada disampingnya saat bisma sakit. Mah plisssspulang maaahhhh!!!” ucap rangga kesal dan ia meneteskan air matanya.
“udah dulu rang, mama maumeeting.” Ucap mamanya yang langsung menutup pembicaraan.
“argggggggggghhhh!! Segitu pentingnyakerjaan mama? Sampai bisma sakit masih aja mentingin kerjaan. Rangga harap mamasama papa gak menyesal.” Teriak rangga namun pelan. Kini rangga kembali kedepan ruangan bisma. Selang beberapa menit, datang seorang dokter.
“dok, gimana keadaan bisma?” ucaprangga khawatir.
“kondisi bisma….memburuk.” ucapsingkat sang dokter, dokterpun meninggalkan velve dan rangga. Kini velve danrangga masuk kedalam ruangan serba putih itu. rangga memandang sendu wajahpucat bisma. Tubuh bisma yang semakin hari semakin kurus. Rangga duduk sofayang tersedia di situ. Sedangkan velve duduk di kursi samping ranjang bisma,velve memandang bisma miris.
“bis…bangun dong bis. Mana bismayang ceria. Bisma yang selalu bully aku, ngecaci velve,ngehina velve? Mana bismayang dulu?” ucap velve dengan mata yang berkaca kaca.

“mahhhhhh…pahhhhh….” Igau bismatiba tiba. Velve yang mendengarnya langsung memanggil rang yang sedang melamundi sofa. Ranggapun segera menghapiri adiknya itu.
“maahhhh…pahhhh…” igau bismalagi. Rangga memandang miris kearah tubuh kurus laki laki itu.
“bis, maafin gue. maafin gue gakbisa bawa mama sama papa kesini. Tessss…” rangga menangis dihadapan adiknyaitu. ranggapun keluar ruangan dan menelfon orang tuanya lagi,siapa tau merekaberuba fikiran.
Sudah berkali kali ranggamenelfon mamany dan papanya namun selalu di reject dan hape papnya yang tidaktersambung. Rangga mendengus kesal sambil menendang kursi tunggu. Terlihat kekecewaandi wajah rangga.

***
Kini waktu sudah mulai sore, danbisma sudah mulai sadar dari tidurnya. Bisma mengerjapkan matanya pelan. Velve yangmelihat bisma sadar tersenyum sumringah.
“bis udah sadar?” ucap velvelembut dan tangannya mulai mengelus rambut bisma. Namun bisma memalingkanwajahnya kesisi kanan dan tidak mau melihat velve. Ranggapun yang dari tadiberdiri di belakan velve hanya tersenyum, namun ada kekecewaan diwajahnyakarena ia tidak bisa membawa orang tuanya.
“bis, aku udah tau kok soalpenyakit kamu. Jadi gak perlu disembunyiin lagi. Aku juga gak marah sama kamubis, aku udah maafin kamu dari dulu.” Ucap velve lirih.
Bisma meneteskan air matanya yangmasih menoleh disisi kanan. Bisma takut melihat kearah velve, wanita yangselalu ia caci maki.
“bis, maafin aku kalo aku punyasalah sama kamu bis. Kalo kamu emang gak mau liat aku, aku pergi. Permisi.” Ucapvelve beranjak berdiri namun bisma menoleh kea rah velve dan menahan tanganvelve. Bisma menggeleng.
“ma...afin…bis…ma…” ucap bismapelan dan hamper tidak erdengar.
“udah aku bilang berkali kali,kalo aku udah maafin kamu bis.” Ucap velve. Kini bisma beralih memandangrangga.
“kak…ma…afin…bis..ma…” ucapbisma. Bisma memanggil rangga dengan sebutan kakak? Baru kali ini bismamemanggil rangga kakak. Ranggapun menetekan air matanya.
“kak….ma..ma..sama pa..pa..ma..na?” ucap bisma lirih. Rangga semakin tidak bisa menahan air matanya. Ranggamulai mendekat tubuh kurus bisma.
“maafin kakak bis, kakak gak bisabawa mama sama pap kesini.” Ucap rangga lirih seraya mengelus rambut adiknyayang mulai rontok itu.
Bisma meneteskan kembali airmatanya. Rangga yang melihatnya langsung mengusap air mata bisma yang jatusdipipi bisma. Rangga sangat merasa bersalah.
“bisma, makan dulu ya.”ucap velvelembut. Bisma menggelengkan kepalanya yang artinya tidak mau.
“kamu harus makan, biar cepetsembuh.”ucap velve. Bisma msih tetap saja tidak mau. Velvepun hanya menurut.
“kamu enggak pulang? Ini udah maumalem loh.” Ucap rangga lembut.
“engga ngga, aku mau nemeninbisma.”ucap velve.
“kan ada aku, biar aku yang jagabisma.”ucap rangga. Bisma mengenggukan kepalanya dan tersenyum yang berartibisma juga menyuruh velve pulang. Velvepun menuruti keinginan rangga dan bisma.

***
Kini velve telah kembalikerumahnya. Sekarang yang dirumah sakit hanya ada rangga dan bisma.
“kak rangga….”ucap bisma yangsudah mulai berbicara jelas saat masker oksigen telah dilepas.
“iya bis, ada apa?” ranggamenghampiri bisma.
“kak…ambilin kertas sama bolfoin.Bisma mau nulis sesuatu.” Ucap bisma. Rangga menuruti permintaan adiknya itu.kini bisma sudah mulai menulis sesuatu.

Kini jam sudah menunjukan pukul10 malam, namun rangga belum juga tidur karena takut, takut bisma tidur,tiduruntuk selamanya.. Rangga sesekali memejamkan matanya namun rangga selalumembukanya lagi. Rangga benar benar takut.
“kak rangga kok gak tidur?”ucapbisma lirih yang mendapati kakanya belum tidur.
“kakak pingin jaga kamu,jadi kakagak tudur” ucap rangga.
“bisma gak papa kok, kakak tiduraja. Kakak pasti capek.” Ucap bisma lirih.
“engak bis, kaka belum ngantuk. Ohiya makasih ya kamu udah mau panggi gue kakak.hehehe”ucap rangga cengengesan. Bismahanya tersenyum tipis.

Kini jam telah menunjukan pukul12.30 pagi, rangga masih belum tidur padahal matanya sudah terlihat sangatlelah.
“kak rangga, bisma haus. Bisma pinginthe manis”ucap bisma.
“minum ini aja ya bis, kak ranggagak mau ninggalin kamu sendirian.” Ucap rangga sambil menyodorkan air putih.
“engga mau, bisma maunya the manis.”Ucap bisma. Ranggapun pasrah dan membelikan bisma the manis di kantin rumahsakit.
“makasih kak udah mau jaga bisma.Mah…pah..bisma sayang sama kalian. Meskipun mama sama papa gak pernah pedulisama bisma,bism tetep sayang kalian.”.

***
“sus, cepat pasang alat alatmedisnya. Cepat. “suruh seorang dokter.

Tap…tap…tap… suara hentakan kakidengan cepat. Rangga berlari ke kamar adiknya itu karena ia sangat kawatir danperasaannya tidak enak. Saat sampai di depan ruangan bisma, rangga sangat kagetsaat melihat dokter sedang menangani adiknya.

Prangggggg…..
“bis…bismaa…. Bertahan bis. Tadi seharusnyakakak enggak pergi. Bisma bertahan bis. Kamu belum ketemu sama mama papa.” Tangisrangga mulai pecah di keheningan malam.

Beberapa jam kemudian dokterkeluar dari ruangan bisma, dokter itu menundukan kepalanya dan tersirat wajahkekecewaan.
“maaf, adik anda tidakterselamatkan” ucap doketer itu yang membuat rangga semakin tak berdaya. Bisma meninggaltepat tangga 6 januari 2013 dimana rangga ulang tahun.

Rangga memeluk tubuh adiknya yangsudah tidak bernyawa lagi. Rangga menemukan 3  kertas dibawah bantal bisma. Iapun membacasurat yang bertuliskan untuk kak rangga.

Dear Bisma,
HAPPY BIRTH DAY kak rangga, wish you all the best. tambah ganteng,tambah sayang sama mama papa, dan jangan nakal ya. maafin bisma gak bisa beliin kado buat kak rangga, cuman ucapan yang bisa bisma kasih.
Kak, maafin bisma kalo dulu bismaselalu iri dengan kakak. Tapi jujur bisma iri sama kakak. Kakak selalu dapatkasih sayang sama mama papa. Kak rangga juga disayang sama velve, bisma irikak. Maafin bisma kalo bisma sering nganggep kak rangga jahat, kak ranggamanja, kak rangga egois, dan gak peduli sama bisma. Justru salah, justru bismayang jahat, egois dan gak pernah peduli sama kak rangga. Bisma juga minta maafkalo baru sekarang bisma manggi kak rangga dengan sebutan kakak. Sekarang bismatau seberapa sayangnya kak rangga dengan bisma, bisma juga sayang kak rangga. Maafinbisma.

Buat kak rangga sayang.

Rangga tak bisa lagi membendungair matanya, maanya telah memerah. Kertas yang ia baca tadinya kering kinimenjadi basah karena air matanya.
“gue juga sayang el obis. I love.Kakak juga minta maaf kalo kakak gak bisa bawa mama sama papa kesini sepertipermintaanmu. Maafin kakak.” Ranggapun menyimpan kertas yang baru saja ia bacadan 2 kertas lagi untuk velve dan mama papa.

***
Velve terus berlari menujuruangan bisma, velve hanya bisa menangis saat mendengar berita dari ranggakalau bisma udah enggak ada. Sampainya diruangan bisma, velve langsung memelukbisma erat sangat erat.
“bis…bangunnn…bangunnn…” velvemengguncangkan brankar bisma yang siap dibawa menuju ambulace untuk dibawapulang.
“udah vel, sekarang kita bawabisma pulang.” Ucap rangga lembut. Rangga juga sudah menelfon orang tuanyakalau bisma udah pergi untuk selama lamanya.

***
Kini bisma telah dimakamkan. Banyakteman teman dan guru melayat di pemakaman bisma. Velve sedari tadi hanyamenangis sesenggukan di deoan gundukan tanah yang masih basah dan taburan bungayang masih segar. Kini pelayat mulai menghilang satu persatu, kini hanya adavelve dan rangga yang disitu.
Dari kejauhan terlihat sepasangsejoli yang sedang berlari dan menangis,
“bis…maafin mama…hiks…hiks…”tangissang mama. Papa bisma juga menangis atas kepergian bisma.
“bisma udah pergi, baru kaliannyadar. Orang tua macam apa?”ucap rangga ketus. Rangga sangat kesal terhadaporang tuanya.
“bisss…mama nyesel bis…hikss…hiks…”tangismamanya lagi. Kini rangga memberikan 2 kertas, yang satu untuk velve dan yangsatunya untuk mama papanya.

Dear Bisma.

Mah, pah maafin bisma. Maafin bismayang selalu nyusahin mama sama papa. Maafin bisma juga kalau bisma pernahngebentak mama sama papa. Maafin bisma kalo bisma nakal, kalo bisma bandel. Bismaminta maaf kalau bisma cuman habisin uang mama papa cuman untuk beli obatobatan bisma dan perawatan bisma. Bisma bersyukur punya kalian. Sayangi kakrangga, dan jangan pernah sia siain kak rangga seperti mama papa yang selalunyia nyiain bisma. Sayangin kak rangga, dan jangan selalu mentinginpekerjaan.  Bisma sayang kalian semua. I loveyou.
“bismaa….hiks…hiks….”

Untuk mama papa tercinta

***
Kini nesa telah pulang danmembaca surat dari bisma. Velve menghapus air matanya sebelum ia membaca surat itu.
Dear bisma,

Hai velve, kamu gak marah kansama aku? Aku takut jika kamu marah sama aku. Kamu udah tau kan aku sakit apa? Yaaku sakit kanker hati vel, sejak aku SD aku emang udah divonis kena kankerhati. Aku udah cukup capek dengan semua obat obatan itu,kemoteraphy dan selalumasuk rumah sakit.
Maafin bisma kalo bisma selalungebentak kamu, selalu mencaci kamu, ngebully kamu. Maafin aku vel. Aku lakuinitu karena aku iri dengan kak rangga, yang kau syang. Aku iri sama kak ranggayang selalu bisa dekat sama kamu vel. Kalo boleh jujur, aku suka kamu,akusayang dan cinta sama kamu. Aku tau kamu pasti gak suka aku kan? Gak papa kok. Ohiya vel, salamin buat ibu panti, dan anak anak dipanti ya. Bilangin kalu bismaudah tenang dan bisma sayang sama anak anak panti.  Makasih kalo kamu enggak dendam sama aku vel,makasih disaat aku jatuh dan gak bisa ngelangkah lagi kamu masih mau ngerawataku meskipun aku jahat sma kamu. Makasih sama semuanya. Oh iya,kak ranggamenyukaimu, aku harap kamu pacaran sama kak rangga, dan nikah terus punya anakya..hehehe. kamu harus janji nyayangin rangga dengan tulus.

Untuk velve :*

“bisma…aku juga sayang sama kamusejk kelas X bis. Aku bakal terus ingat kamu sampai kapanpun. Kamu akan selaludihatiku bis. Sampai kapanpun,kapanpun!” ucap velve.

_SELESAI_

Maaf kalo feelnya gak dapet….hohohohoho.maaf juga kalo judulnya enggak sama kayak ceritanya.hohohohoho

1 komentar:

  1. Aku dapat rasain feel sedihnya kok.....kamu betul2 berhasil buat air mata aku menetes......

    BalasHapus