Selasa, 21 Mei 2013

the last love

Dibawah rintik hujan yang cukup deras terlihat seorang pemuda dan seorang wanita berlari bersma entah apa yang mereka lakukan. Mereka tertawa bersama dan saling bertatapan satu sama lain. Hujan malam itu cukup deras, baju SMA yang masihmelekat ditubuh pemuda dan wanita itu basah kuyup terkena tetes hujan. 
“hmmm…andaikamu mati besok, apa yang ingin kamu lakukan?” Tanya seorang gadis cantik dengan kulit putihnya, ia bernama pramudina afra yang kerap disapa dina. 
“hmmm…akuingin menghabiskan waktu bersamamu seharian, bermain hujan hujanan bersamamu dan aku ingin memelukmu sampai waktuku tiba.” Jawab pemuda yang memiliki wajah oriental dan berparas tampan nan imut itu bernama Dicky Muhammad prasetya.gadis yang bernama dina itu langsung memeluk pemuda itu erat dan sangat erat. 
“aku cintakamu dicky” ucap dina pelan dan masih memeluk erat tubuh kurus dicky. 
“aku juga mencintaimu, selamanya” ucap dicky seraya membalas pelukan gadis yang sangat iacintai itu. yap dina dan dicky adalah sepasang kekasih yang sudah menjalin hubungan selama 1,5 tahun. 
*** 
Kini bulan telah kembali ketempatnya dan digantikan cerahnya matahari yang bersinar pagiini. Pagi yang cerah ini, dina dan dicky mengawali harinya dengan penuhkeceriaan. Pagi ini mereka akan berlibur bersama sahabat sahabatnya di tempat yang mungkin sering dikunjungi oleh semua orang , ya mereka akan pergi kepuncak. Kini dicky, dina, bisma, reza tengah bersiap siap untuk berangkat menuju puncak. Mereka berangkat sangat pagi agar tidak terjebak macetyang cukup panjang dan melelahkan. 
Setelah mereka siap, mereka berkumpul di rumah bisma karena mereka berangkat menggunakan mobil bisma sahabat dina dan dicky. 
“udah siapkan?” ucap bisma yang tengah memasang seat belt di badannya. 
“siap dong,ayo berangkat. Tapi sebelumnya berdoa dulu” ucap reza memimpin doa. Setelah berdoa mereka berlalu dari rumah bisma menuju puncak. Terlihat kebahagiaan diraut muka mereka terutama dicky dan dina yang kini tengah bermesraan dibangku belakang. Reza duduk didepan menemani bisma sambil mendengarkan music diipod applenya. 
“ky, kamu seneng kan?” ucap dina seraya tersenyum kearah dicky. Dickypun membalas senyum dina. 
“seneng banget, impianku selama ini terwujud. Berlibur ke puncak bersama kamu dan sahabatku.” Ucap dicky lirih diiringi senyum. 
“kalo kamu seneng aku juga seneng :D hmmm…kamu mau apa? Nih ada makanan” ucap dina serayamemberikan kantong plastic berisikan makanan yang ia bawa dari rumah. Dickyhanya menggelengkan kepalanya dan memilih untuk tidur. 
“yang dibelakan mojok tuh, hahahaha” sindir reza dengan tawa. 
“ssssttt…dicky lagi tidur” ucap dina lirih sambil menempelkan jari telunjuknya kebibirnya.Rezapun langsung terdiam tak bersuara. Kini suasana mobil berubah menjadi hening. Setelah melalui perjalanan yangcukup melelahkan, merekapun sampai di puncak tepatnya di villa. 
“ky, udah sampai.” Ucap dina menepuk bahu dicky pelan. Dicky segera bangun dan membereskan tasnya yang ada di mobil kemudian turun. 
“akhirnya sampai juga dipuncak”ucap dicky girang. Reza dan bisma salim bertatapan dansaling tersenyum bahagia karena berhasil membuat sahabatnya senang. Bisma,dicky, dinapun berjalan menuju kedalam villa dan menaruh barang barang ke kamarmasing masing. Bisma, dicky, dan reza tidur satu kamar karena mereka tidak maudicky tidur sendirian dan dina hanya sendirian karena dia cewek. Setelsh beresmereka berkumpul di ruang tengah villa dan saling bercengkeraman. 
“din, kitakebukit yuk. Pingin kesana. Yayaya plisss” mohon dicky sambil memegang keduatangan dina . 
“iya iya, huhbaru nyampe udah diajak kebukit.” Keluh dina pada dicky. Dicky hanyamengerucutkan bibir seksinya. 
“gak ikhlasnih? Yaudah.” Dicky melipat kedua tangannya didada dan mengalihkan pandangannyasambil mengerucutkan bibirnya. 
“yahhhdicky, jangan ngambek dong. Ayok ke bukit. Bye bisma,bye reza.” Ucap dinasembari menarik tangan dicky agar berdiri. Merea berdua menaiki sepeda yangsudah tersedia di villa itu. dicky mengayuh sepedanya dan dina duduk di belakangseraya melingkarkan tangannya ke pinggang dicky. Sekarang dina dan dicky sudahsampai di bukit yang disana terdapat banyak bunga dan tanaman yang dapatmembuat suasana lebih nyaman. 
“wawwwwindahhh bangeeettttt!!!” teriak dicky seperti anak kecil. Dicky berjalan tepatdi bawah pohon yang cukup besar dan berseder disana bersama dina. 
“rasanyaseneng banget bisa kepuncak bareng kamu “ ucap dina seraya meletakan kepalanyake bahu dicky. 
“apalagiaku, aku juga seneng banget.” Ucap dicky seraya merangkul tubuh dina. Merekasangat menikmati suasana sore itu dengan similar angin yang sangat sejuk. 
“kamukedinginan ya din? Nih pake syal aku” ucap dicky sambil melingkarkan syal yangtadinya melingkar di lehernya ke leher dina. Dina tersenyum. 
“tapi kamulebih menbutuhkan ini. Nanti kamu sakit. Aku tidak mau kamu sakit” ucap dinalirih dan kembali melingkarkan syal milik dicky ke leher dicky. Dicky hanyamembalas dengan senyuman, senyuman yang sangat manis. Mereka menikmati suasanadengan bercengkeraman dan besenda gurau . 

You are, you are the proof 
that love is beautiful 
You are, you are the truth 
something unusual 
You are, you are my fire 
you’re burning like the sun 
You are, you are, you are 
you are the only one 


“hmm…kamugak capek ya pacaran sama aku? Pacaran sama orang sakit?” ucap dicky lirihsambil memandang lurus kedepan. 
“kenapacapek? Aku tulus cinta kamu. Jadi aku gak pernah ngerasa terbebani. Seburukapapun kamu, dan dalam keadaan apapun, aku tetep cinta sama kamu. Selamanya.”Balas dina dan melihat kea rah dicky,dickypun juga melihat dina. Mata dina mulaiberkaca kaca saat memandang wajah dicky, wajah yang menghiasi hidupnya selama1,5 tahun ini. Dina memeluk dicky erat dan menagis. 
“aku cintakamu dicky, jangan pernah kamu menganggap kalau aku tidak cinta kamu.” Ucapdina lirih yang masih memeluk dicky erat dan semakin erat. 
“jika akumati, apa kamu masih tetep mencintaiku? Atau kamu akan melupakanku?” Tanyadicky lagi yang membuat dina semakin tidak tahan akan ucapan dicky. 
“aku akanterus mencintai kamu, kamu selalu dihatiku.” Ucap dina lagi. Dina melepaskanpelukannya dan kembali menatap dicky dan menghapus air matanya. 
“hmmm…kamuingin jadi apa?” Tanya dicky. 
“aku inginjadi burung, terbang bebas keangkasa dan aku ingin terbang bersama kamu. Kalokamu?” Ucap dina. Dicky menghela nafas panjang kemudian ia keluarkan kembali. 
“aku inginjadi asap, melebur bersamamu diudara lalu lenyap tanpa bekas dan terhirupolehmu hingga aku menetap di dalam jantungmu.” Balas dicky dengen senyummengembang dan terlihat deretan behell. Dina membalas senyuman itu, senyumanyang entah sampai kapan bisa ia lihat. 
“balik kevilla yuk, disini semakin dingin. Kamu udah pucet ky” ucap dina sembari menariktangan dicky agar dicky mau berdiri dan mau kembali kevilla. Dicky menganggukdan beranjak mengayuh sepeda yang tadi ia bawa. 
*** 
Sampainya divilla, dina dan dicky disambut hangat oleh bisma dan reza yang sedan asikmenonton TV di ruang tengah. Dicky dan dinapun ikut duduk di kursi yangtersedia diruang tengah itu. 
“gimanapacarannya? Enak pasti ya? Hahahaha” ucap bisma diiringi tawa. 
“hahaha iriya lo?” ucap dicky yang itu tertawa. Kini suasana menjadi lebih mencair dansaling tertawa dan bercanda. 
“yah lo mahcurang mainnya! Dasar dicky!” teriak bisma merasa di bohongi dicky karena dickytelah tau kartu Uno yang dipegang bisma dengan cara mengintip diam diam. 
“hahaha…maapmaap gue khilaf.” Ucap dicky cengengesan. Bisma hanya mendengus kesal danmenyudahi permainan itu dan kembali focus kelayar TV. Karena dicky merasa tidaktertarik dengan acara TV yang dilihat reza, iapun mengambil remote yang daritadi dipegang oleh reza. Reza yang merasa kesal pun mengambil remote itukembali dan akhirnya mereka berdua berlarian kesana kemari mengitari ruang tengah.
“woiiikembaliin dong!”teriak reza yang masih berlari mengejar dicky. 
“ambil kalobisa” ucap dicky yang juga masih berlari, namun tiba tiba…. 
Teeesss….tesss…. cairan merah tiba tibakeluar dari hidung dicky yang membuat bisma kaget saat melihat dicky mimisan.Bisma langsung melirik reza dan memberi isyarat kalau dicky mimisan dan menyuruh rezaberhenti mengejar dicky. Dicky berhenti berlari karena ia merasa reza sudahtidak mengejarnya. Dicky menoleh kearah reza yang sedang berdiri cukup jauhdibelakangnya. 
“lah kok gakngejar gue lagi? Cemen lo” ledek dicky. 
“ky, darah”ucap reza sambil menunjuk hidungnya sendiri untuk memberitahu kedicky kalau iamimisan. Dicky segera mengelap hidungnya menggunakan jemarinya dan kemudianberjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan darah yang masih menodai sekitarhidungnya. 
*** 
“ya tuhan,kenapa penyakit ini datang disaat waktu yang tidak tepat? Disaat aku dansahabatku bersenang senang? Samapai kapan aku harus merasakan sakit, merasakantubuhku lemah dan selalu merasakan obat obat yang cukup banyak itu? aku udahcapek tuhan, aku capek. “ucap dicky lirih di depan kaca wastafle yang ada didalam kamar mandi. 
“waktukumemang enggak banyak. Tapi beri aku waktu, waktu untuk membuat sahabatkutersenyum bahagia dan membuat dina bahagia dan memberikan kenangan terindahuntuknya.” Ucap dicky lagi. 
“dicky!!!Kamu gak papa kan?” ucap dina yang terlihat sangat khawatir dengan kekasihnyaitu. 
“aku gakpapa kok din,tenang aja. Kamu kan tau aku kuat,aku enggak lemah” ucap dickyseraya merangkul dina dan berjalan menuju ruang tengah lagi dan duduk di sampansahabatnya. 
Sekarangwaktu sudah mulai malam, bisma, rezpun kembali kekamarnya karena sudah merasalelah seharian. 
*** 
Kini rezadan bisma tengang rebahan diatas kasur dan membawa selembar kertas kecil,kertas dimana bertuliskan permintaan dicky. Bisma dan reza menemukan kertas itudidekat tas dicky yang mungkin terjatuh. 
“nihpermintaan dicky kedua, dia pingin kepantai dan melihat sunset bareng sama dinadan…kita “ ucap reza sambil menengok kearah bisma, mereka saling tersenyum.Reza dan bismapun membuat rencana untuk mengajak dicky ke pantai. 
“gimana kalokita kepantai 2 minggu lagi, biar dicky enggak kecapean kan habis dari puncak.”Jelas bisma pada reza. 
“hmmm…1minggu lagi aja gimana? Gue takut waktu dicky gak cukup “ ucap reza sendu. 
“lo ngomongapaan sih. Dicky pasti kuat kok. Tapi bener kata lo 1 minggu lagi. Kitakanbelum Menuhin permintaan ketiga juga.” Ucap bisma sambil memandang kertas kecilyang ia pegang. Reza hanya mengangguk. 


*** 
“din? Keluar yuk, inikan hari terakhir kita di puncak danaku rasa malam ini ada banyak bintang?! Pasti menyenangkan kalau kitabicara-bicara sambil ngeliat bintang.” Ucap dicky sembari beranjak keluar. 
“Ehm.. Ok?!” ucap dina dan mengekor di belakang dicky yang sudah berjalankeluar. 
“kita duduk di situ!” ucap dicky sambil menggandeng tangan dina menuju bangkuyang ada di taman sederhana di samping villa. Wajahnya terlihat sangat pucatdan tiba-tiba ia meletakkan kepalanya di bahu dina.dicky memandang ke ataslangit. Di sana tampak satu bintang yang cahayanya cukup terang. 
“Kamu bisa lihat bintang yang ada di atas sana?” Tanya dicky pada dina serayamenunjuk keatas langit yang tampak biru tua. 
“Ya.” Jawab dina saat melihat ke langit. “Dia sendirian.. tanpa bulan.. dantanpa bintang yang lainnya..” ucap dina lagi. 
“Salah.. dia tidak sendirian. Itu karena dia adalah bintang yang cukup besardibanding bintang yang lainnya dan ia bintang yang paling dekat dengan bumi.Jadi ia muncul lebih dahulu dari bintang yang lainnya. Sebentar lagi akan adabulan dan berjuta bintang yang akan menemaninya di sana.. Hanya tinggalmenunggu waktu saja.” Jelas dicky yang masih bersandar di bahu dina. Dinamelingkarkan tangannya di pinggang dicky dan membenarkan syal yang di pakaidicky untuk melindunginya dari udara malam. Suasana tiba tiba menjadi heningdan hanya ada suara jangkring dan katak. 
“Kamu tahu.. saat ini aku seperti bintang itu..” ucap dicky pelan. Dina menolehkearah dicky. Mata dina mulai berkaca kaca karena menahan air matanya yangsudah berlomba lomba untuk keluar. Dina merasa sangat takut jika dicky benarbenar meninggalkannya, meninggalkan semua kenangan yang dicky berikan untukdina. 
“aku maukamu selalu disampingku ky, aku gak mau meninggalkanmu sedetikpun. Aku cintakamu. Aku takut kamu benar benar pergi dari hidupku, aku gak sanggup hiduptanpa kamu. Dulu kamu berjanji akan selalu bersamaku selamanya,aku ingin kamumenepati janji itu.” batin dina dan tak terasa jatuh buliran air mata kepipidina. Dicky mendongakan wajahnya ke wajah dina yang sedang memandang lurus danmenangis. 
“din, kamunangis? Kenapa?” Tanya dicky. Dicky menyeka air mata dina yang jatuh ke pipimulus dina pelan. 
“aku yakinkamu kuat ky. Kamu bisa sembuh” ucap dina tiba tiba. Dicky memeluk dina yangada didepannya. Dicky memeluk dina erat dan tak ingin melepaskan pelukan itu. 
“aku gakyakin itu.” lirih dicky. Kini dicky melepaskan pelukannya itu dan memandangdina lagi dan memegang kedua telapak tangan dina kemudian meletakannya didadanya. 
“aku pastiakan pergi, bukankah ini rencana tuhan ? jadi kamu gak perlu takut. Aku selaludi hatimu dan kamu akan selalu di hatiku.” Jelas dicky. 
Dina hanyabisa meneteskan air matanya karena air matanya mengalir begitu saja tanpa iaperintahkan. Lagi lagi dicky menyeka air ata dina yang berjatuhan. Dinamemandang dicky kemudian tersenyum manis. Dicky juga membalas senyuman itu,senyuman yang sewaktu waktu akan hilang. Dina meletakan tangannya di wajahdicky, mengelus pelan pipi dicky dan kemudian mencium kening dicky cukup lamadan penuh ketulusan. Dicky kembali tersenyum. 
“kitakembali ke villa yuk, udah semakin malam dan udara semakin dingin. Kamukelihatan pucat ky, tangan kamu dingin.” Ucap dina beranjak berdiri dan diikutidicky yang juga berdiri. Dicky menggandeng tangan dina menuju villa. Dicky mengantar dina kedalam kamarnya danmenyelimuti dina diatas ranjangnya dan menunggu dina tertidur. 
“goo nightsayang. Cuppp” ucap dicky sambil mencium kening dina sekilas 
*** 


Pagi telahtiba, terdengar nyaring suara ayam yang berkokok dan suara burung yangbernyanyi dengan nyaring. Dina bangun lebih awal dari yang lainnya. Dinamembereskan barang barangnya karena hari ini dina,dicky,reza dan bisma akankembali ke Jakarta. Setelah semuanya beres dina membangunkan teman temannya dandicky yng masih tertidur pulas. 
“bangun!!!Udah jam 5 sore!!!” teriak dina cukup keras membuat semuanya tersentak kagetdan langung duduk dan melihat jam. 
“ahh elo mahboongin kita, katanya jam 5 sore. Ini masih jam 6 dodol.” Ucap bisma dankembali tertidur. 
“aishhh…kitakanmau balik kejakarta. Cepet bangun dan beres beres.” Ucap dina lagi.Reza,bisma,dan dickypun bangun dmembereskan barang barang yang mereka bawa.Reza mandi terlebih dahulu selagi bisma dan dicky merapikan barang barang. Setelah 15 menit reza telah usai mandi dandicky mulai masuk kedalam kamar mandi yang pastinya untuk mandi. 
Semuanya punsudah siap untuk pulang ke Jakarta. Kini gentian reza yang mengendarai mobildan bisma duduk di depan dekat reza. Mereka dalam perjalananan hanya bercanda. 
“bis, lobawa makanan gak? Gue laper” ucap reza tiba tiba. Bismapun mengeluarkan snackyang ia bawa kemudian ia berikan pada reza. 
“lo tololapa bego sih? Udah tau gue lagi nyupir lo suruh makan sendiri. Suapindong.” Reza masih tetap focus menyetirmobil. 
“suapin? Lokira gue pacar lo? Ih ogah gue.” bisma bergidik ngeri. Reza hanya mendenguskesal. 
“udah suapinaja kasihan tuh reza udah kelaperan.” Ucap dicky sambil memukul pelan lenganbisma. 
“iyadehiya.” Bisma dengan terpaksa menyuapi reza snack yang tadi ia berikan pada reza.Reza dan bisma sudah seperti seorang pasangan yang sedang menjalin suatuhubungan. Dicky dan dina yang melihat adegan bisma menyuapi reza hanya tertawageli. 
“lucu yamereka. Kayak lagi pacaran” ucap dicky pelan sambil membungkam mulunya agartidak ketahuan kalau ia sedang tertawa. Dina juga ikut tertawa kecil. 
“apaan loberdua ketawa? Ada yang lucu ya?” ucap bisma ketus dan berhenti menyuapi rezadan memakan snackny sendiri. 
“uhuk…uhuk…uhuk…”tiba tiba dicky batuk dan tidak berhenti henti. Dina terus menepuk pundak dickyagar batuk itu reda. Bisma yang mendengar dicky batuk berdahak seperti itu jugaikut khawatir. Reza pun menghentikan mobilnya di tepi jalan dan turun darimobil menuju bangku belakang. Bisma mengambil botol aqua yang ia bawa untukdiminumkan ked dicky. Namun batuk dicky tidak berhenti henti sehinggamembuatnya sulit untuk minum. 
“uhuk…uhuk…uhuk…”dicky terus membungkam mulutnya. Saat ia membuka telapak tangannya terlihatdarah keluar dari mulutnya. Dina yang melihatnya ikut khawatir, dan bingungharus berbuat apa. 
“bis,ambilin tissue cepet!” teriak dina. Kemudian dina mengusap mulut dicky yangterkena noda darah. Diky kemudianmemegang dadanya yang terasa sesak dan susah bernafas, dan nafasnya kali initersengal sengal. Dina merogoh tas dicky dan mengambil obat yang biasa diminumdicky. Dina langsung meminumkan obat itu kemulut dicky agar dicky lebih tenangdan tidak merasa sesak nafas. 
“udahbaikan?” Tanya dina sambil mengelus punggung dicky. 
“udah…” ucapdiky dengan suara yang parau. Dicky kemudian bersandar di bahu dina danmemejamkan matanya. Mungkin dicky merasa lelahh. Sekarang reza kembalimelajukan mobilnya menuju Jakarta, mungkin sekitar 3 jam lagi mereka sampai diJakarta. Dinapun ikut tidur dengan posisi tangannya di leher dicky. 


*** 
Satu hari setelah dari puncak, dina kembali kesekolah seperti biasanya. Dina berangkat ke sekolah bersama dicky menggunakanmotor matic dicky yang biasa digunakan mengantar dina kesekolah dan kemanapun.Pagi ini dicky menjemput dina seperti biasanya. 
Sampainya disekolah, dicky dan dina langsung memasuki ruang kelas mereka yang memangsekelas. 
Pelajaranpundi mulai, dengan wajah gembira dicky mengerjakan soal soal yang diberikan olehguru. Dicky memang anak yang pandai dan cerdas. 
Tetttt…tetttt…kinipelajaran telah berganti menjadi pelajaran olahraga, pelajaran yang sangat digemari oleh siswa siswi. Namu tidak dengan seorang pemuda yang kini tengahduduk di bangku pinggir lapangan melihat teman temannya melakukan kegiatan. Ya,dia dicky. Dicky memang tidak di perbolehkan mengikuti olahraga karena takutakan kondisinya yang mudah lelah dan mudah sesak nafas. Dicky divonis olehdokter mengidap penyakit yang mematikan setelah penyakit leukemia, dia mengidapkanker paru paru stadium lanjut. Dicky sangat mudah lelah dan paru parunyalemah yang bisa sewaktu waktu mengmbil nyawanya. Dicky di vonis dokter saat diamenginjak kelas 5 SD, masih sangat belia memang. Orang tuanyapun berusahamemberikan yang terbaik untuk dicky. 
“ky, akukesana dulu ya.” Teriak seorang gadis cantik yang sedang membawa bola basket.Dina berlari menuju lapangan basket untuk penilaian dalam olahraga basket. 
*** 
“enghhhh…sesekbanget” ucap dicky sambil memegang dadanya karena nafasnya tersengal sengal, iamerasakan dadanya sangat sesak dan perih di paru parunya. Ia berusaha menahansakit itu. dickypun beranjak daritempatnya menuju kelasnya. Ia berjalan dengan gontai dan hamper jatuh namun ditahan oleh seorang pemuda yang tak kalah tampan darinya. Bisma memapah dickykedalam kelas. 
“lo kenapa?Sakit lagi pulang aja, biar gue ijin ke BK” jelas sahabat terbaiknya itu. 
“enghh…i…ya.Gue gak kuat.” Ucap dicky dengan suara serak. 
“yaudah lotunggu disini, gue mau ke BK.” Ucap bisma berlalu. Seelah bisma meminta izin keBK, bismapun mengantar dicky pulang kerumah menggunakan mobilnya, sedangkanmotor bisma nanti dibawa oleh reza. 
*** 
Sampainya dirumah, dicky benar benar tidak mampubernafas, dadanya sesak seperti ada yang mengganjal di paru parunya. Dickybernafas dengan tersengal sengal dan nafas yang pendek. Bunda dicky yangmelihat sang anak seperti itu, ia segera membawa dicky ke rumah sakit diantaroleh bisma. Dina belum mengetahui kalau dicky sudah pulang. 
Bismapunmengantar dicky ke rumah sakit Kanker dhamaris, Jakarta agar mendapatkanperawatan yang baik. 
Sampainya dirumah sakit, dicky langsung dilarikan ke UGD untuk pemeriksaan terlebih dahuludan setelah itu dicky di bawa ke ruang rawat dengan dipasang selang infuse danalat pembantu pernafasan. 
*** 
Setelah dinadiberitahu oleh reza kalau dicky sekarang berada di rumah sakit, iapun langsungmenuju rumah sakit bersama reza. Dina merasa sangat khawatir dengan keadaandicky. Sedari tadi dina hanya melihat layar handphonenya yang disana terlihatwajah diky dan dirinya yang dipasang sebagai wallpaper handphonenya. 
“aduh za,cepetan dong.” Ucap dina yang masih cemas. 
“ini udahngebut tau. Berdoa aja, dicky pasti baik baik aja.”jelas reza. 
Setelahmenempuh perjalanan sekitar 25 menit, dina dan reza telah sampai di Rumah Sakitkanker dhamaris. Dina segera berjalan menuju ruangan yang di beritahu olehbisma tadi. Dina berjalan dengan tergesa gesa sambil menarik tangan reza. 
“dicky!!!””teriak dina pelan yang langsung memeluk tubuh kurus dicky. Dina menangis dipelukan dicky. 
“aku gakpapa kok.” Ucap dicky seraya berusaha untuk duduk, dinapun menaikan kasurnyalebih nai agar dicky bisa mersandar. 
“akukhawatir tau, tadi aja reza aku suruh ngebut.” Ucap dina sambil memegangtelapak tangan dicky yang terasa dingin. 
*** 
Sekarangwaktu berjalan begitu cepat, sudah 2 hari dicky di rumah sakit. Dina selalumenjenguk dicky setelah pulang sekolah dan juga reza dan bisma. 
“ky, makandulu nih. Abis itu minum obat” ucap dina lembut seraya menodorkan sesendokbubur. Dicky menggelengkan kepalanya. 
“kenapaenggak mau? Biar cepet sembuh. Katanya mau ke pantai dan liat sunset?” bujujdina agar dicky mau memakan buburnya. 
“enggak mau,gak laper. Rasanya mual. Daripada entar makananya aku muntahin kan mubazir.”Ucap dicky. Dina menghela nafas sejenak kemudiian meletakan piring yangberisikan bubur itu. 
“di cobadulu ya, kalo kamu muntahin gak papa kok. Yang penting kamu coba makan dulubiar perutnya keisi.” Ucap dina lembut dan dengan sabar dina terus membujukdicky agar mau makan. Dikypun membuka mulutnya dan dinya menyuapinya sesendokbubur. Setelah suapan ke tiga dicky membungkam mulutnya. 
“kenapdicky?” Tanya dina. 
“ehmm…akumau munta din, perutku mual” ucap dicky sembari membungkam mulutnya. 
“muntahdisini aja, di kantong plastic ini.” Ucap dina seraya membuka kantong plastic. 
“enggak, akumau ke kamar mandi aja.” Ucap dicky beranjak ke kamar mandi. Dina membantudicky berjalan dan membawa infuse dicky. Dina memijit tengkuk dicky pelan.Keringat dingin mulai bercucuran dari kening dicky. Dicky muntah cukup cukupbanyak. Tanpa merasa risih dina masih terus memijit tengkuk dicky. Setelahdicky merasa enakan, dina kembali membantu dicky menuju keranjangnya. 
“minum obatdulu ky,”ucap dina seraya mengembil 2 butir obat dicky dan memberikan segelasair putih kepada dicky. Setelah itu dicky berbaring di ranjangnya, dan dinamenyelimuti tubuh dicky. Dickypun tertidur pulas yang membuat dina ikuttertidur. 
*** 
Sekarangsuudah 5 hari dicky di rumah sakit. Tidak ada perubahan pada kondisi dicky yangmembuat orang tua dicky merasa pasrah. Pasrah jika dicky sewaktu waktu diambiltuhan. Dina kini sedang berada di taman belakan rumah sakit sendirian tanpasiapapun. Ia menangis, kali ini ia menangis dan tidak ada yang menyeka airmatanya. 
“dicky, kaliini aku benar benar takut. Hiks…hiks…” tangis dina. “aku takut kamu pergi, akugak sanggup. Kamu adalah jantungku ky. Aku sangat sangat mencintaimu. Aku tauini semua rencana tuhan. Tapi mengapa tuhan merencanakan dengan memberikanpenyakit yang menyiksamu? Tuhan gak adil. Hiks…hiks…” dina masih terusmenangis. 
*** 
Sekarangreza dan bisma sedang berbaring di ranjang bisma, mereka berdua sedang bingung.Bingung dengan rencananya mengajak dicky ke pantai dan sedangkan sekarang dickyterbaring lemah di rmah sakit. Mereka berdua sangat merasa binung bagaiman yangharus mereka lakukan. 
“za, kita kan berencana ngajak diky ke pantaibesok. Tapi kayaknya gak mungkin. Dicky sedang sakit.”ucap reza sendu. 
“bagaimankalau kita izin kedoter dicky. Kita akan tetap ngajak dicky ke pantai.” Jelasbisma. Reza mengangguk akan rencana bisma. Sekarang reza dan bismaberanjakmenuju rumah sakit dan menuju ruangang dokter yang merawat dicky. Bismadan reza memohon pada dokter itu untuk memberikan izin dicky keluar 1 harisaja. Akhirnyapun dokter mengizinkan dicky pergi dengan syarat dicky tidakboleh lelah dan tidak boleh telat meminum obat. Bisma dan reza tersenyumbahagia. Merekapun menuju ke kamar dicky. 
“haiiidicky!!!” teriak bisma. Dicky menoleh kearah sumber suar itu. 
“apaanteriak teriak? Habis jadian ya lo?” ucap dicky ngawur. Bisma tersenyum kearahdicky. 
“hahaha, inimah lebih dari itu senengnya. Besok kita mau ajak lo jalan ke pantai. Lo kanmau liat sunset kan?” jelas bisma. Dicky tersenyum bahagia. 
“yang bener?Aaa seneng banget. Eh tapi emang dokter ngizinin?” Tanya dicky/ 
“ ngizininkok, tenang aja. Jadi sekarang lo istirahat, jangan kelelahan biar lo besokboleh pergi. Okey.” Ucap reza sambil menghempaskan tubuhnya ke sofa. 
*** 
Sekarangdina kembali keruangan dicky. Dina melihat dicky yang sedang teridur pulas, iajuga menoleh kearah sofa yang disana terliha 2 orang pemuda sedang memainkanponsel mereka masing masing. 
“dickybarusan tidur ya?” Tanya dina pada bisma dan reza. 
“iya,soalnya besok kita mau ajak di ke pantai, seperti keinginannya.” Ucap bismatersenyum bahagia. Dina ikut duduk di sofa itu dan beralih memandang wajahpucat kekasihnya yang sedang tertidur. Matanya mulai berkaca kaca. 
*** 
“bisma samareza kok belum dating ya din? Kan aku udah siap gini.”ucap dicky. 
“sabar dongky, mungkin lagi menuju kesini. Kita tunggu aja. Benar saja, selang 5 menitdatang 2 pemuda yang membawa tas ransel besar entah apa yang ada di dalamnya.Dicky yang melihat bisma dan reza datang ia tersenyum sumringah. 
“ayoooocepetan berangkat, nanti telat liat sunsetnya” ucap dicky yang sudah duduk dikursi rodanya. Dinapun mendorong kursi roda dicky keluar menuju parkiran.Terlihat keceriaan di wajah dicky saat itu. 


Sekitarperjalanan selama 2 jam mereka telah sampai di pantai losari, dicky menyurhsahabatnya untuk berjalan cepat ke tepi pantai. Dicky menyuruh bisma dan rezamenurunkan tubuhnya ke bawah, di pinggir pantai. Dina, bisma, reza dudukberjejeran di tepi pantai sambil menunggu matahari terbenam. 
“wahhmataharinya hamper terbenam. Kita hitung bareng bareng ya.” Ucap reza dan mulaimenghitung. 
“satu…dua…tiga…”teriak mereka berempat saat matahari mulai menghilang. 
“akhirnya,gue bisa liat sunset bareng dinaku sayan dan kalian” ucap dicky senang serayamemeluk bisma dan reza dari samping. 
“gue jugaseneng bisa ngajak elo liat sunset” ucap reza sambil memandang kea rah dicky.Merka berempat saling merangkul satu sama lain. Dicky mengecup kening dickysekilas dan dina tersenyum miris. Dicky mengambil sesuatu dari dalam taskecilnya yang ternyata adalah kamera yang sengaja ia bawa. Dicky memintaberfoto bersama ke dua sahabatnya dan kekasihnya. 
“kita fotoya. Gue mau kalian inget dengan kenangan ini, kenangan saat kita liat sunsetbareng. Gue pingin ngasih kenangan terindah buat kalian.” Ucap dicky sambilmemberikan cameranya pada bisma, bismapun menyuruh orang untuk memotret merekaberempat. Dicky tersenyum bahagia. 
“ makasihya, kalian udah baik banget sama gue. kelian berdua emang sahabat terbaik gue.gue sayang kalian. Hmm…missal gue pergi dipanggil tuhan, gue harap kalian tetepsahabatan dan tetep care satu sama lain” ucap dicky tiba tiba. 
“pastinya,kita akan terus bersama. “ balas reza. 
“din,makasih buat semuanya, untuk ketulusan cinta kamu selama hamper 2 tahun ini.Aku tau kamu cinta sama aku, aku juga tau kamu takut aku pergi. Tapi ini semuarencana tuhan. Jadi kalo aku udah enggak ada disampingmu lagi kamu harus tetepterusin masa depan kamu. Carilahh laki laki lain yang bisamembahagiakanmu,tidak sepertiku.” Ucap dicky. Dina menangis kemudian memelukdicky erat. 
“kamungomong apa sih? Kamu itu kuat!aku tau itu, kamu masih bisa bertahan ky! Kamuharus tetep hidup!” ucap dina dengan nada keras karena sudah tidak sanggupmendengar ucapan dicky. Kemudian dina kembali menangis. 
“akuberharap kamu masih bisa melihat dunia di hari esok dicky ku sayang. Aku mauitu.” ucap dina lirih. Dicky ikut menangis didekapan dina. Bsima dan rezaberanjak pergi dari situ dan entah apa yang akan ia lakukan. 
Karena harisemakin larut dan pantai sudah mulai sepi, bisma dan reza kembali membawa dickyke rumah sakit. Sampainya diruangan dicky, dokter kembali memasangkan infuse ,masker oksigen dan alat alat medis lainnya ke tubuh dicky. Setelah dickymeminum obatnya , dicky tertidur. Kali ini dina, bisma dan reza menginap dirumah sakit karena besok adalah ulang tahun dicky, dan mereka ingin memberikankejutan untuk dicky. 
*** 
Kini jamsudah menunjukan diangka 11 dan bisma dan reza tengah keluar. Didalam ruanganhanya ada dina dan dicky. Dicky sedang bersenda gurau bersama dina. 
“ky, akukeluar bentar ya. Kamu jangan tidur.”ucap dina kemudian berlalu. 
Sekarang jamtepat menunjukan pukul 12 .00. dina yang sudah siap membawa kue tart yangdilapisi coklat . bisma mebawa handycam yntuk merekam suasana kejutan nanti danreza membawa boneka stitch lumayan besar untuk dicky. Mereka berjalan perlahanmasuk kedalam ruangan dicky. 
“happybirthday dicky…happy birthday dicky…happy berthday…happy birthday….happybirthday dicky….hiks,,,hiks,,,” tidak ada jawaban apapun dari dicky, dickytidur, tidur untuk selamanya. Dina yang merasa aneh dengan dicky ia langsungmenghampiri sang kekasih yang tertidur. 
“dicky…akubawa kue buat kamu…hiks…hiks…bangun.” Ucap dina lirih. Dicky tetap tidakmerespon kata kata dicky. Dina langsung menjatuhkan kue tart yang tadi ia bawadan langsung memeluk dicky. Dia menangis. Bisma dan reza yang melihat itu daribelakang ikut menangis. Reza menjatuhkan boneka stitch yang ia bawa khususuntuk dicky dan langsung berlari menuju dicky yang tidak bernyawa lagi. 
Dimalam yangistimewa ini menjadi malam yang menyedihkan. Sekarang dicky benar benar pergi,pergi dari dunia ini. Dina terus memeluk dicky dan menangis. 
“dickyy!!!!!bangun!!!akumohon bangun…hiks…hiks…” 
“ udah din,dicky udah tenang disana.” Ucap bisma memeluk dina. 
“enggak,dicky belum liat kado yang aku bawa buat dia. Dicky pasti cuman tidur, dickycuman tidur bismaa!!! Dicky bangun!!! Aku bawa ini, aku bawa jam tangan ini,jam tangan yang dari dulu kamu inginkan! Kamu harus liat ini dicky!!ak umohon.”Lagi lagi bisma memeluk dina dan menenangkan dina yang menangis histeris.Beberapa menit kemuadian datang seorang dokter dan memeriksa dicky. 
Rezamenemukan sepucuk surat di laci rumah sakit kamar dicky . reza menemukan 2lembar surat yang bertuliskan untuk dina kekasihku dan bisma dan rezasahabatku. 


*** 
Sekarangdicky telah dimakamkan, banyak sekali orang yang melayat. Sekarang tinggaldina,bisma dan reza yang sedang ada di depan makam diky yang masih basah dantaburan bunga yang masih segar. Dicky meninggal tepat di hari ulang tahunnya,dihari yang seharusnya menjadi hari special untuknya. 
“Happybirthday sayang. I love you.” Ucap dina seraya memberikan setangkai bunga diaatas makam dicky. 
“ happybirthday ky. Lo sahabat terbaik gue.” ucap bisma. 
“happybirthday sahabatku. Semoga kamu tenang disana.” Ucap rreza. 
Rezapunmemberikan surat yang di tulis dicky untuk dina dan bisa reza. Bisma dan rezamembaca surat itu. 


Dearsahabatku, 
Jika hanya kematian yang harus kualami 
Aku bersedia menjalani tanpa kesedihan 
Namun ketika kau berucap bahwa untukku 
Sudah tak ada lagi maaf terasa lemah lunglai tubuh ini 
Sahabat yang slalu mengisi hari-hariku 
Seberapa besarpun salah yang ku pandang 
Seberapa rendah budi yang ku jalani…maafkan aku 
Derita karena bersalah berlarut-larut tanpa henti 
Dan tampaknya Tuhan sudah berkenan menjemputku 
Jangan menangis sahabat….walau tak terkatakan 
Sungguh aku merasa kau telah memaafkanku 
Slamat tinggal sahabat sejatiku 
Ikhlaskanlah kepergiankui 
Smoga sepeninggalku dari sisimu 
Bahagian akan slalu menemanimu 
maksih buat semuanya bis,rez. Gue gak akan pernah ngelupain kalian kapanpun.Gue berterima kasih karena kalian udah banyak membantuku dan memberikankebahagiaan untukku. Terimakasih udah Menuhin permintaanku ke satu dan kedua.Aku mau kalian juga Menuhin permintaan terakhirku, aku mau aku pergi dengantengang tanpa ada air mata. Maafin gue, kalo gue sering jail sama kalian,sering ngerjain kali. Maafin gue ya. Oh iya, bis maaf y ague belum bisa bantuinelo buat dapetin sesil. gue keburu di panggil tuhan. Za, bantuin bisma jadiansama sesil ya. Miss you sobat. 


Bisma dan reza hanya bisamengeluarkan air mata dan mengusap nisan bisma. Dina masih terus memandangkearah gundukan tanah tempat dicky beristirahat dan tidak berhenti menangis. 
Dina pun membaca surat yang di berikanreza dari dicky. 


Dear dina kekasihku, 
dina, aku tau waktuku udah ngga lama lagi ada di muka bumi ini. Tapi akusayang banget sama kamu. Sumpah aku ngga pernah bisa tidur karena kamu, akuhanya memikirkan kamu. dina, semoga kamu bahagia dengan laki-laki yang kamusayangselain aku. Tapi aku ingin kamu enggak pernah melupakanku. Aku Mohon kamu jangan sedih, Jika Kamu Sedih aku puntak tenang meninggalkanmu!!!. Semoga kamu bahagia di dunia sana. Aku tidak bisaapa-apa. Aku akan senang bila melihat kamu bahagia!!!. Aku Tau Mungkin kamulagi menangis di bawah sana, tapi please janganlah menangis terus menerus, itumembuatku tak tenang!. Tapi bagaimanapun kau adalah hal yang terindah yangpernah ku miliki. Aku mau kamu tetep terusin hidup kamu, cari laki laki lainyang bisa membahagiakanmu tidak sertiku yang hanya menyusahkanmu. Terimakasih untuksemuanya dina. Aku akan selalu datang dimimpimu. dina, I Love You!!!” 


_TAMAT_ 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar